benuanta.co.id, TARAKAN – Kejadian yang menimpa Revaldi satpam PT Taspen yang tewas saat menghentikan pelaku perampokan toko swalayan NU Store cukup menghebohkan warga Tarakan. Terlebih sang istri yang tengah hamil tiga bulan dan para keluarga. Revaldi harus meregang nyawa akibat luka tusuk dari pelaku yang melarikan diri usai merampok pada Ahad, .
Pada malam itu sekira pukul 19.30 WITA, Revaldi yang mengenakan seragam satpam secara kebetulan menghampiri toko swalayan NU Store dan berhadapan dengan perampok tersebut. Lantaran dirinya bagian dari satuan pengamanan, Revaldi yang mengetahui hal tersebut coba menghentikan perampok lalu terjadi cekcok antara perampok dan Revaldi.
Naas, pria kelahiran 31 Maret 1991 itu malah mendapat perlawanan dari sang perampok dengan ditusuk badik. Kejadian yang menimpa Revaldi sontak membuat seluruh karywawn NU Store berteriak ketakutan.
Usai melakukan perampokan dan penikaman, perampok yang belum diketahui identitasnya tersebut Perampok lari ke dalam gang di belakang PT Nunukan Sakti, hingga saat ini belum ditemukan. Setelah kejadian itu, isak tangis pun menyelimuti keluarga besar mendiang Revaldi yang beralamat di Jalan Seranai 2 Kelurahan Juata Permai.
Baca Juga :
- FLASH NEWS! Perampokan di Nu Store, Satpam Taspen Tewas Ditikam
- Pelaku Tinggalkan Motornya Usai Lakukan Perampokan dan Penikaman
- 86 Flash ! Detik-detik Perampokan di NU Store Jalan Mulawarman
Benuanta.co.id yang mengunjungi rumah duka pada Senin, 26 Juli 2021 pagi bertemu langsung dengan Endang kakak sepupu dari Revaldi. Endang pun tak bisa menahan tangisannya saat jenazah pria yang dikenal ramah semasa hidupnya, sedang dimandikan untuk terakhir kalinya.
Endang bersaksi bahwa Revaldi merupakan sanak keluarga yang ramah, peduli, sayang keluarga dan suka menolong. Bahkan di akhir hidupnya dia sempat melakukan niat baik tersebut namun takdir memaksanya untuk menutup usia.
Revaldi meninggalkan seorang istri bernama Winjayanti yang sedang mengandung anak pertamanya di usia 3 bulan. Sungguh memilukan bagi seorang istri yang dinikahinya pada Januari 2015 silam, harus bisa menerima kenyataan tersebut. Kata Endang, sebelum Revaldi berangkat kerja pada Minggu, 26 Juli 2021 lalu ia tampak berbeda seperti biasanya kepada istri, ayah dan keluarganya.
“Istrinya bilang dia (Almarhum Revaldi) belakangan ini lebih sering memeluk istrinya, bercanda akrab dengan Abahnya dan keluarganya,” jelas Endang sambil menahan lara.
Sungguh tak disangka, Revaldi yang telah bekerja di PT. Taspen (Persero) sejak 2016 itu, kini meninggalkan mereka setelah kepergian ibunya pada Januari 2021 lalu. Dimata orang terdekat, Revaldi merupakan sosok yang tak bisa dilupakan kepeduliannya terhadap orang lain. Hal ini dikatakan oleh Ani Ratna Agustina, tetangga Revaldi di Juata Permai.
“Almarhum itu punya karakter peduli dengan orang lain. Di kompleks kami, bila ada orang-orang yang mencurigakan mondar-mandir di malam hari, pasti dia (Revaldi) langsung memberitahu kami supaya lebih waspada,” jelas Ani.
“Istrinya (Winjayanti) juga bilang, akhir-akhir ini almarhum serasa memberikan tanda kepergiannya. Renaldi seringkali membantu istrinya yang sedang berjalan di toko milik mereka, katanya agar istrinya tidak lelah,” tutup Ani.
Tercatat bahwa Revaldi merupakan alumni Akademi Keperawatan Kaltara jurusan Keperawatan angkatan tahun 2011. Dia pun sempat aktif dalam organisasi kemanusiaan yakni Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia. Jenazah Revaldi kini dimakamkan di salah satu pemakaman Kelurahan Juata Laut, sekira pukul 10.30 pagi tadi. (*)
Reporter : Kristianto Triwibowo
Editor : Nicky Saputra