benuanta.co.id, TARAKAN – Komandan Kodim 0907/Tarakan Letkol Inf Eko Antoni Chandra Lestianto mengatakan diperlukannya kesadaran protokol kesehatan yang tinggi bagi warga yang baru tiba di Tarakan melalui transportasi udara, pasalnya pihaknya menemukan 10 persen penumpang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan tes usap secara random di pintu masuk Bandara Internasional Juwata Tarakan.
Dandim menyebutkan pada Minggu, 18 Juli 2021 yakni pihaknya melakukan swab antigen secara random sebanyak 10 persen kepada penumpang yang berdatangan selama sepekan ini.
“Pada hari Senin (12/72021) ditemukan dua penumpang yang terkonfirmasi positif. Selanjutnya pada hari Rabu (14/7/2021) ditemukan lagi dua penumpang yang hasil tes Swab Antigen terkonfirmasi positif Covid-19, hari Kamis (15/7/2021) terdapat satu dan hari Sabtu (17/7/2021) juga terdapat yang positif,” kata Dandim kepada benuanta.co.id saat giat Serbuan Vaksin Sejuta Sehari di Kodim 0907 Tarakan.
Penumpang yang dinyatakan positif Covid-19 melalui tes usap sebagian besar dari Jakarta, Makassar dan Surabaya.
Dari hasil penelusurannya melalui tes usap secara random, dalam 10 persen penumpang terdapat 1-2 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Sehingga ia menduga apabila terdapat 100 persen, maka yang dinyatakan positif Covid-19 sebanyak 10 orang di dalam maskapai penerbangan tujuan Tarakan.
Letkol Inf Eko Antoni Chandra Lestianto berharap semua pihak turut andil dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 terutama di pintu masuk transportasi udara.
“Tidak ada yang bisa memastikan RT PCR yang menjadi syarat keberangkatan minimal 2 x 24 jam itu dipatuhi oleh calon penumpang dengan berdiam diri di rumah saja,” jelasnya.
“Saya pesankan kepada masyarakat terutama pemangku kepentingan, hal ini harus diperhatikan. Jutaan orang yang kita terjunkan di lapangan untuk mengawasi prokes akan percuma ketika orang yang masuk dari luar Tarakan tidak bisa kita awasi,” jelas Dandim yang juga turut memantau langsung tes usap random tersebut.
Berkaitan dengan pengawasan di Bandara Juwata Tarakan, ia menilai di Kota Tarakan tidak memiliki karantina terpusat. (*)
Reporter : Kristianto Triwibowo
Editor : Nicky Saputra