benuanta.co.id, NUNUKAN – Pergelaran Festival Aco Lundayeh ke-2 pada tahun ini berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena merebaknya pandemi Covid-19. Meski di tengah ancaman penularan, acara tahunan itu tetap digelar. Hanya saja, pesertanya dibatasi, dan juga dialkukan secara virtual, pada Sabtu 17 Juli 2021, yang dilaksanakan di Kantor Bupati Nunukan, lantai lima.
Selain itu, penyelenggara juga telah menyiapkan kanal-kanal media sosial untuk menayangkan langsung acara yang sudah mendunia itu.
Dalam kesempatan itu Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid juga tampak hadir dalam acara yang mana dia juga tengah mengunakan pakaian khas Dayak Kalimantan.
Dikatakan Laura, selaku pemerintah daerah kabupaten Nunukan, dia sangat mendukung dalam rangka memberikan semangat dan motivasi kepada warga Lundayeh untuk mempertahankan dan melestarikan adat budaya lundayeh, di manca negara, khusunya di Indonesia.
“yang paling penting dalam acara ini semoga warga lundayeh tetap kompak dan menjunjung tinggi kebersamaan serta dapat menjadi mitra pemerintah dalam mengawal pembangunan Nunukan dan Indonesia secara keseluruhan,” kata Laura, kepada benuanta.co.id.
Selain itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Nunukan Serfianus mengatakan, Keragaman Budaya Daerah adalah Kekayaan Budaya Nasional. Budaya Daerah “Dayak Lundayeh” merupakan salah satu aset budaya Nasional.
Jadi ada tiga cara untuk tetap melestarikan Budaya Dayak Lundayeh. “Pertama itu mengenalkan budaya dayak lundayeh sejak dini, kedua mengenalkan budaya dengan nuansa dinamis dan yang ketiga itu adalah
mengadakan festival kebudayaan dalam rangka mengenalkan Budaya Dayak Lundayeh ke Publik,” jelasnya.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli