KEBERADAAN Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekatan (KKMB) di Tarakan yang dikelola Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) turut diperhatikan pengembangannya oleh ahli ekonomi di Tarakan. Karena berdasarkan penelusuran ke KKMB kondisinya butuh perhatian serius agar mewujudkannya menjadi objek wisata yang dapat meningkatkan pengunjung baik domestik atau asing.
Dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun asing tentu akan meningkatkan pendapatan asli bagi daerah sebagai pihak yang mengelola KKMB tersebut. Langkah perbaikan dan pengembangan mesti dilakukan pariwisata untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
“Kalau kondisinya masih seperti saat ini, seolah tak terawat maka tak banyak membantu pada pendapatan daerah tapi jika dikelola dan dibenahi maka akan mampu menyedot wisatawan dan juga bisa sebagai lahan atau tempat penelitian bagi peneliti,” ungkap Ahi Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tarakan, dr. Ana Sriekaningsih, SE, MM.
“Selain itu juga bisa memberikan dampak ekonomi pada masyarakat sekitarnya. Namun kita tau kondisi hutan mangrove beserta habitatnya saat ini cukup memerlukan perawatan dan pengelolaan yang profesional agar mampu memberikan dampak positif bagi daerah,” lanjutnya.
Menurut Dr Ana, dengan adanya kegiatan pelestarian di kawasan hutan mangrove ini nantinya akan memberikan peluang usaha bagi masyarakat di sekitar yang diharapkan meningkatkan penghasilan mereka, disamping dapat menikmati keunikan objek tersebut.
Ia juga menyoroti keadaan hutan mangrove di kawasan konservasi berada di pusat kota yang padat dengan berbagai kegiatan masyarakat, diantaranya: perusahaan perikanan, pelabuhan perikanan, pusat perbelanjaan, pasar umum, dan pemukiman penduduk.
Semua aktifitas yang berada di lingkungan ini, sangat berpotensi untuk menimbulkan kerusakan bagi lingkungan hutan mangrove, hal tersebut perlu dipikirkan untuk pelestarian hutan mangrove.
“Mungkin perlu adanya koordinasi pada semua pihak yang terkait dalam pelestarian lingkungan. Agar dapat menjaga ekosistem mangrove di kawasan ini tetap utuh. Masyarakat sekitar memiliki peran sangat penting terhadap keberadaan mangrove,” pungkasnya. (ram)