Beredar Kabar Operasi Covid-19 di Malam Hari, Polres, Kodim dan Instansi Terkait Tegaskan Itu Hoaks

NUNUKAN – Beredarnya pesan singkat melalui media sosial di WhatsApp terkait rencana penertiban atau operasi penegakan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 yang dilakukan malam hari.

Pesan yang tersebar di beberapa grup WhatsApp itu berbunyi: “Mulai tanggal 3-20 Juli, mohon tidak keluar rumah di malam hari. Bila ada keperluan segera penuhi maksimal jam 19.00 sudah di rumah. Akan ada tim covid hunter lintas sektor yang menertibkan dengan membawa petugas laboratorium dan ambulance. Langsung di swab di tempat. Bila reaktif, langsung di isolasi di wisma BKD malam itu juga”.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2127 votes

Pesan itu juga menuliskan, “melaporkan hasil rapat Covid Hunter di Kodim hari ini,
dilaksanakan setiap hari mulai hari ini tanggal 3 -20 juli 2021, mulai pukul 19.30 selama 2 jam dan berkumpul di Kodim,  diikuti oleh polres, kodim, dinkes, satpol PP, BPBD, Dishub, Dinkes diminta menyediakan 1 ambulance dan 1 mobil dinas dgn petugas juga melakukan swab random sebanyak 20 sasaran setiap harinya”.

Selain itu, juga ada tertulis, “mohon izin petugas dinkes setiap hari terdiri dari,
1 orang driver (umum) + 3 orang petugas lab kesda di mobil dinas dinkes 1 orang petugas PSC + 1 orang bidang di ambulance. Untuk jadwal petugas sesuai jadwal di atas, memakai rompi kes yang disediakan oleh PSC, bila ada sasaran yang di swab hasilnya reaktif maka langsung masuk BKD”.

Baca Juga :  Seorang Pria di Nunukan Ditemukan Gantung Diri di Tralis Jendela

Saat dikonfirmasi kebenaran pesan itu ke instansi yang disebutkan, salah satunya Polres Nunukan tidak membenarkan.

Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar SIK melalui kasubag Humas Polres Nunukan AKP Muhammad Karyadi menerangkan  bahwa pesan tersebut tidak benar. “Apa yang disampaikan di WhatsApp itu adalah Hoaks,” kata Karyadi.

Hal senada juga disampaikan oleh Kodim 0911 Nunukan yang tidak membenarkan beredarnya pesan Whatsapp tentang rencana operasional razia tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Nunukan melalui Kasubbid Kedaruratan Hasanuddin juga menyatakan berita tersebut adalah hoaks.

Sedangkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan, Aris Suyono tidak mengetahui terkait agenda razia seperti yang disebutkan dalam pesan WhatsApp berantai tersebut.

Kepala BKPSDM Kabupaten Nunukan melalui Kasubbid Diklat Samsi selaku pengelola mess BKD / BKPSDM Kabupaten Nunukan juga menyampaikan tidak ada kegiatan saat ini di Mess BKPSDM Kabupaten Nunukan.

“Biasanya kalau ada yang mau meminjam atau menggunakan mess koordinasi dulu dengan kami, tapi sampai malam ini tidak ada kegiatan di mess,” ujar Samsi.

Baca Juga :  Basarnas Tarakan Perkuat Pos SAR Nunukan dengan Alutsista Baru

Konfirmasi juga dilakukan kepada Satpol PP Kabupaten Nunukan. Melalui Sekretaris Satpol PP Rohadiansyah mengatakan, informasi yang beredar tersebut tidak sepenuhnya benar. Namun demikian, Rohadi menyampaikan memang ada razia yang melibatkan tim kesehatan dan dilakukan swab antigen di tempat.

“Hoaks, tapi operasi razia prokes malam kami tetap jalan. Memang sekarang kami juga melibatkan Dinkes untuk langsung swab di tempat bagi pelanggar.Tapi tidak ada yang dibawa ke BKD,” ujar Rohadiansyah, Ahad (11/7/2021).

Tim Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Nunukan sendiri hingga saat ini terus melakukan sosialisasi dan penegakan Protokol Kesehatan dan melakukan berbagai pengetatan seiring semakin naiknya angka konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Nunukan, dengan berlandaskan pada Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat dan Pengetatan Pintu Masuk Wilayah Kabupaten Nunukan dalam rangka pencegahan Penularan dan Pencegahan Corona Virus Desease (Covid – 19) di Kabupaten Nunukan.

Pada poin ke 4 dari 7 poin surat edaran tersebut, dikatakan bahwa jam operasional/buka warung makan, restoran, tempat hiburan, tempat wisata, tempat perbelanjaan dan sejenisnya hanya sampai pukul 20.00 Wita. Selanjutnya bagi warung makan, kafe dan restoran diberlakukan sistem Take Away (dibungkus dan dibawa pulang) dan tidak diperkenankan makan di tempat.

Baca Juga :  Pembukaan PLBN di Sei Menggaris Jadi Pembahasan Utama Sosek Malindo

Perkembangan kasus positif di Kabupaten Nunukan sendiri pada beberapa minggu terakhir mengalami kenaikan yang signifikan dengan waktu yang cepat. Dalam infografis yang dirilis Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan, tercatat penurunan angka pasien terkonfirmasi positif Covid – 19  tersisa 7 orang pada tanggal 14 Juni 2021, namun setelah itu angka konfirmasi positif mengalami lonjakan penambahan dalam waktu yang relatif cepat.

Hingga berita ini dirilis, pada hari Sabtu (10/07/2021) tercatat penambahan kasus positif sebanyak 57 kasus, sembuh sebanyak 20 orang sehingga secara keseluruhan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Nunukan menjadi 383 orang.

Atas berita yang belum tentu memiliki kejelasan atau kebenaran, Kabag Humas dan Protokol Setda Nunukan, Hasan Basri mengimbau masyarakat untuk bijaksana saat menerima berita.

“Pada dasarnya kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dan saat  menerima berita, sebaiknya saring sebelum sharing,” ujar Hasan Basri. (*)

Reporter:  Darmawan
Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *