TARAKAN – Jubir Satgas Covid-19 Kaltara, Agust Suwandi menegaskan, pengambilan 32 sampel untuk dilakukan pengujian menggunakan metode Whole Genome Squencing (WGS) di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta, demi melihat adanya varian baru Covid-19 di Kaltara bukan sepenuhnya dari kasus positif kategori parah.
“Kalau kategori sampel WGS untuk melihat adanya varian baru belum tentu dari kasus yang sudah parah, tetapi diambil dari salah satu (kategori). Yaitu kasus dari perjalanan luar negeri, kasus yang menyebabkan penularan yang tinggi, kasus dengan nilai CT Value di bawah 25, kasus infeksi (penularan) ulang, dan penularan yang terjadi pada orang yang sudah divaksin 2 kali,” ujar Agust Suwandi saat dihubungi benuanta.co.id, Sabtu (3/7/2021).
Kendati masih menunggu hasil pengujian yang memakan waktu cukup lama untuk mengetahui hasilnya, yaitu berkisar dua hingga empat minggu. Masyarakat pun diminta tak perlu cemas. Pasalnya, 32 orang yang sampelnya diambil dari beberapa daerah di Kaltara itu masih terus diawasi oleh Satgas Covid-19 Kaltara.
“Sampai sekarang mereka yang diambil sampel WGS masih tetap kami pantau. Tetapi sebagian besar sudah membaik, bahkan sudah ada yang sembuh,” tukasnya.(*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor : Ramli