Sekolah Tatap Muka di Nunukan dan Sebatik Terancam Dibatalkan

NUNUKAN –  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan menjadwalkan Sekolah Tatap Muka (STM) pada 12 Juli 2021 mendatang, setelah proses PPDB selesai. Namun karena terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di pulau Sebatik dan Nunukan secara signifikan, maka STM kemungkinan akan kembali ditunda.

Dikatakan Kadisdikbud Nunukan, H. Junaidi, saat ini Nunukan dan Sebatik masuk zona merah, sehingga pembelajaran tatap muka di sekolah kemungkinan ditiadakan. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Banyaknya kasus di Sebatik dan Nunukan saat ini telah masuk zona merah  berdasarkan data dari tim Covid-19,” kata H. Junaidi, kepada benuanta.co.id, Jumat (2/72/2021).

Baca Juga :  Jaga Keamanan Laut Jelang Nataru, Lanal Nunukan Petakan Titik Rawan

Sedangkan ada beberapa sekolah atau kecamatan masih zona hijau dan hingga saat ini masih dizinkan untuk melakukan sekolah tatap muka. Namun pihaknya akan tatap berkoordinasi dengan Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan.

Di luar dari Nunukan dan pulau Sebatik, bisa melakukan tatap muka namun harus dilihat dari zona, apakah hijau, kuning, oranye atau merah. Saat ini di wilayah dapil tiga seperti Sei Manggaris, Sembakung, Lumbis, Krayan dan lainnya masih zona hijau, sedangkan di Kecamatan Tulin Onsoi masih oranye.

Baca Juga :  FKUB Nunukan Gelar Jalan Sehat, Ajak Masyarakat Tetap Jaga Kerukunan Umat Beragama

“Kita akan menindaklanjuti kembali 14 sekolah di daerah pedalaman yang sudah melakukan pembelajaran, dan akan kita tambah lagi, namun untuk Pulau Sebatik dan Nunukan tidak akan kita buka mengingat kasusnya meningkat, karena sangat mengkhawatirkan,” jelasnya.

H. Junaidi meminta kepada masyarakat agar tetap memantau serta mematuhi protokol kesehatan, jangan semena-mena. Bagi orang tua siswa juga harus bisa mengawasi anak-anaknya agar tetap belajar, dan jangan bermain yang tidak bermanfaat.

Baca Juga :  Inpres Nomor 1/2019 Nama PLBN Sei Nyamuk Belum Diubah

Selain itu, Juru bicara percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan Aris Suyono mengatakan, saat ini penambahan kasus di Kabupaten Nunukan sudah mencapai 146 orang yang masih melakukan perawatan, dan 1 orang meninggal dunia.

“Pada tanggal 1 Juli itu ada satu orang meninggal dunia dan penambahan kasus sebanyak 7 orang dengan total yang masih melakukan perawatan 146 orang,” kata Aris Suyono. (*)

Reporter: Darmawan
Editor: M. Yanudin

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *