TARAKAN – Pemerintah Provinsi Kaltara terus berupaya mengatasi pandemi Covid-19 yang dibeberapa daerah di Indonesia semakin mengganas. Seperti melakukan deteksi varian baru Covid-19, melalui 32 sampel yang diambil untuk diuji ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta.
Jubir Satgas Covid-19 Kaltara, Agust Suwandi menyampaikan pengujian menggunakan metode Whole Genome Squencing (WGS) itu berdasarkan 32 sampel yang diambil dari beberapa wilayah di Kaltara.
“Ya kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan 32 sampel yang kita ambil di beberapa kabupaten untuk melihat varian baru. Tetapi informasi dari Litbangkes itu kan agak lama pemeriksaannya, kami baru mengirim seminggu yang lalu,” ujar Agust Suwandi kepada benuanta.co.id, Jumat (2/7/2021).
Sembari menunggu proses pengujian yang memakan waktu cukup lama untuk mengetahui hasilnya. Satgas Covid-19 Kaltara meminta masyarakat agar terus menjaga protokol kesehatan diberbagai aktifitas. Sebab dengan begitu, segala paparan mutasi Covid diyakini akan sulit berkembang.
“Katanya sih dua sampai 4 minggu (keluar hasilnya), kita ini kan baru satu minggu jadi menunggu saja sih kalau memang ada balasan dari (pemerintah) pusat,” katanya.
Demikian pula dengan efektifitas jenis vaksin yang kini digunakan pemerintah untuk disuntikan kepada berbagai golongan masyarakat. Menurutnya, vaksinasi yang terus dilakukan apapun jenisnya tentu memiliki tujuan yang sama, yakni meningkatkan antibodi.
“Kami tidak berani mengatakan iya atau tidak, tetapi arahan pusat memang semua vaksin tujuannya untuk meningkatkan antibodi terhadap serangan virus Covid-19 gitu ya, apapun jenisnya. Untuk efektifitas varian baru memang tentunya, pasti akan ada pengujian lebih lanjut,” imbuhnya.
“Tetapi yang sekarang kita jalankan saja vaksinnya itu ya, karena tujuannya untuk Covid-19. Masalah ada mutasi kedepannya pemerintah pasti akan melakukan pengujian baik itu dari Kemenkes atau BPOM gitu,” tandasnya.(*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor : Ramli