Tingkatkan Produksi Padi, Bank Indonesia Kaltara Inisiasi Penanaman Padi Menggunakan Metode Hazton di Bulungan

TANJUNG SELOR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (KPwBI Prov. Kaltara) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bulungan (Pemkab Bulungan) menyelenggarakan Tanam Perdana Padi menggunakan Metode Hazton guna meningkatkan kapasitas produksi komoditas pangan strategis Provinsi Kalimantan Utara, khususnya di Kabupaten Bulungan,

Berdasarkan data yang diperoleh Bank Indonesia, petani di Sajau Hilir menghasilkan padi 5 ton/ha, hampir menyamai produktivitas nasional sekitar 5,7 Ton/ha. Namun, secara keseluruhan produktivitas padi Kab. Bulungan rata-rata masih di angka 3 – 4 ton/ha atau masih dibawah produktivitas nasional.

Kegiatan ini adalah salah satu upaya KPwBI Prov. Kaltara dengan menggandeng Pemkab Bulungan untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah Bulungan dan Kaltara, serta ke depan untuk mewujudkan Kaltara sebagai daerah penyokong Ibu Kota Negara.

Sebelum tanam perdana ini dilaksanakan, pada tanggal 19 Juni 2021 lalu, KPwBI Prov. Kaltara juga telah mengawali rangkaian kegiatan ini dengan penyelenggaraan sekolah lapang bagi kelompok tani di sekitar Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur.

Pada sekolah lapang tersebut salah seorang penemu metode Hazton, Anton Komarruddin, dihadirkan sebagai narasumber dan langsung berinteraksi dengan para petani. Berbeda dengan sistem tanam konvesional yang telah dilakukan, untuk metode Hazton sendiri memiliki masa persemaian yang lebih lama, yaitu sekitar umur 25-30 hari.

Selanjutnya, bibit padi tersebut ditanam hingga 25 s.d 30 bibit padi per lubang tanam. Metode padi Hazton telah sukses diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia. Metode ini telah terbukti di berbagai daerah mampu meningkatkan 2-3 kali lipat dari produktivitas sebelumnya, sehingga diharapkan para petani Bulungan dapat mengambil contoh dan menerapkannya pada lahan pertaniannya.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Yufrizal, Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, Bupati Bulungan Syarwani, Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala, Kepala BPTP Prov Kaltim, Komandan Kodim 0903 Tanjung Selor, dan para kelompok tani yang berada di Bulungan.

Dalam sambutannya, Yufrizal menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya mendorong peningkatan kapasitas produksi beras di Kabupaten Bulungan sebagai salah satu komoditas pangan strategis Provinsi Kalimantan Utara.

“Pengembangan klaster komoditas ketahanan pangan erat kaitannya dalam rangka pengendalian inflasi. Data pengeluaran untuk konsumsi penduduk indonesia per provinsi tahun 2020 berdasarkan hasil Susenas Maret 2020 BPS menunjukan bahwa konsumsi beras per Kapita Provinsi Kalimantan Utara adalah 5.89 kg per bulan per kapita. Dengan jumlah penduduk Kaltara mencapai 701.814 jiwa hasil sensus penduduk (September 2020), maka kebutuhan beras Provinsi Kaltara adalah 49.604 ton beras,” kata Yufrizal.

“Adapun produksi beras Kaltara pada tahun 2020 lalu 19.802 ton. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2020 terjadi defisit beras Kaltara yang harus dipenuhi dari pasokan luar daerah. Dengan demikian, apabila produksi tahun 2021 ini masih sama dengan tahun lalu, ditambah dengan pertumbuhan jumlah penduduk setiap tahun, maka Kaltara akan mengalami defisit beras yang cukup besar. Dengan luas panen padi tahun 2020 lalu yang mencapai 9.883 ha, maka apabila seluruh metode konvensional dikonversi menjadi metode Hazton, dengan asumsi hasil Hazton mencapai 6 – 8 ton, maka Kaltara setidaknya dapat memproduksi kurang lebih 59.298 – 79.064 ton/tahun gabah kering atau sekitar 34.974–46.632 ton/tahun beras. Dengan peningkatan produksi dari 19.802 ton menjadi 34.974 s.d 46.632 ton per tahun tersebut, maka defisit komoditas beras di Kalimantan Utara dapat dikurangi hingga 15.174 s.d 26.830 ton/tahun”, tutur Yufrizal.

Lebih lanjut Yufrizal juga berharap metode ini dapat direplikasi di wilayah lain di Provinsi Kalimantan Utara. “Kami berharap dengan adanya bukti peningkatan produktivitas budidaya menggunakan metode hazton ini nantinya, maka metode yang sama dapat direplikasi di lahan-lahan pertanian yang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Utara untuk meningkatkan produktivitas komoditas pangan strategis Kaltara,” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Bulungan, Syarwani, menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah menginisiasi pengenalan metode baru yang dapat diterapkan oleh petani di Kabupaten Bulungan.

“Melalui program ini, kami berharap tingkat produktivitas petani dapat meningkat. Selain itu, diharapkan seluruh dinas di Bulungan khususnya dan Kaltara umumnya dapat menggunakan padi Bulungan sehingga memberikan contoh kepada masyarakat Kaltara untuk mengkonsumsi padi produksi Bulungan. Program ini merupakan salah satu bagian dari upaya Pemkab Bulungan untuk memastikan ketercukupan pangan dan daulat pangan di Bulungan serta mendukung program pangan dari Provinsi Kaltara dan proyek-proyek percontohan dari Bank Indonesia”, pungkas Syarwani.

Pada kesempatan tersebut sebagai bagian dari Program Sosial Bank Indonesia, juga diserahkan secara simbolis bantuan sarana produksi pertanian berupa 1 (satu) unit Power Threaser dan 2 (dua) Power Sprayer kepada Kelompok Tani Daya Karya dari Sajau Hilir.

Sejalan dengan rangkaian kegiatan ini diharapkan bantuan sarana produksi pertanian tersebut dapat dimanfaatkan para petani yang tergabung dalam kelompok tani sehingga lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan hasil panennya ke depan.(*)

Reporter: Kristianto Triwibowo
Editor: Ramli

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *