Warga Bulungan Masih Kesulitan Memperoleh Air Bersih, Sampai Beli dari Desa Tetangga

TANJUNG SELOR – Beberapa daerah di Kabupaten Bulungan hingga saat ini belum terpenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu pemenuhan air bersih, masih ada desa yang belum mendapatkan akses seperti Desa Ruhui Rahayu Kecamatan Tanjung Palas Utara.

“Masyarakat desa ini mengeluhkan sumber air bersih sangat sulit ditemukan,” ungkap warga Desa Ruhui Rahayu Hamzoni kepada benuanta.co.id, Selasa 22 Juni 2021.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1585 votes

Dia menuturkan selama ini warga desa hanya bisa mengandalkan air tadah hujan. Jika sudah memasuki musim kemarau maka warga akan kesulitan.
“Selama ini hanya andalkan tadah hujan atau bikin kolam penampungan air. Tapi itu tidak memadai juga,” ucapnya.

Baca Juga :  Ramp Check Speedboat Baru Dilakukan di Dua Daerah

Pihaknya menginginkan pemerintah memberikan perhatian lebih kepada warga Desa Ruhui Rahayu. Salah satu meminta adanya wadah penampung air bersih berupa profil tank.

“Warga sebenarnya minta profil air atau tandon, kita disini memang tidak ada sumber air,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ruhui Rahayu, Ginto Marsiono mengatakan sumber air di desanya memang tidak ada. Berbeda dengan desa lain memanfaatkan air dari gunung, tapi di desanya tidak bisa karena sudah dikelilingi oleh perkebunan sawit.

Baca Juga :  Sidak Takjil hingga Produk Tanpa Izin Edar Sasar Pasar dan Ritel di Bulungan  

“Desa lain contohnya sudah ada air bersih berasal dari mata air di gunung. Sebenarnya ada Pamsimas hanya saja tidak bisa digunakan, karena sumber airnya dari sungai kecil, karena di sekitar pamsimas saja kekurangan apalagi ke rukun keluarga (RK) lainnya,” ujar Ginto.

Dia menambahkan warganya selama ini untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga khususnya memasak dan air minum, harus memesan dari desa lain yang punya air bersih.

Baca Juga :  Sidak Takjil hingga Produk Tanpa Izin Edar Sasar Pasar dan Ritel di Bulungan  

“Untuk pemenuhan airnya kadang masyarakat beli air bersih dari desa lain. Satu profil harganya 100 ribu. Apalagi sekarang musim kemarau banyak beli air,” tutupnya.(*)

Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *