Selesai Mondok, Pemuda Ini Langsung Usaha Ternak Kambing

TANJUNG SELOR – Merintis usaha tak mesti harus punya modal besar, asal ada kemauan dan usaha maka semuanya akan jalan menuju kesuksesan. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh pemuda bernama Chairul Ansyari yang berhasil menjalankan bisnis peternakan kambing, yang dimulai sejak 19 April 2020 silam hingga saat ini.

“Usaha ini saya mulai di bulan April 2020 lalu bernama Sapo Kambing berupa usaha jual beli dan ternak kambing,” ucap Chairul kepada benuanta.co.id, Ahad 20 Juni 2021.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1578 votes

Usahanya dirintis setelah dia menyelesaikan pendidikan di pondok pesantren. Atas dukungan kedua orangtuanya dirinya berhasil membangun usaha ternak kambing yang dimulai dari rumah.

“Tanggal 2 Maret 2020 saya pulang dari mondok, langsung prepare membangun usaha kambing, dan Alhamdulillah bisa mulai usaha saya bangun kandang tanggal 19 April 2020,” ujarnya.

Baca Juga :  Sidak Takjil hingga Produk Tanpa Izin Edar Sasar Pasar dan Ritel di Bulungan  

Dia mengatakan modal awal untuk usahanya ini tidak banyak. Selain untuk membeli bahan material membuat kandang, dirinya juga harus menyiapkan dana untuk membeli kambing guna diternakkan.

“Jadi modal saya awalnya hanya sekitar Rp 30 juta, itu digunakan untuk membeli kayu, seng, paku dan keperluan lainnya untuk membangun kandang,” jelasnya.

Diceritakannya saat bahan material terkumpul, Chairul merasa bingung, karena tidak tahu bagaimana caranya membuat kandang, terlebih dirinya tidak memiliki kemampuan bertukang.

Akhirnya dia mencoba memakai jasa tukang, namun setelah 4 hari pengerjaan kandang oleh tukang, dia pun memutuskan untuk tidak melanjutkan jasa tukangnya dikarenakan modal semakin menipis.

“Akhirnya dengan modal nekat dan nonton tutorial pembangunan kandang di YouTube, saya ucapkan Bismillah dan memberanikan diri membangun kandang kambingnya. Alhasil Alhamdulillah jadi juga,” bebernya.

Dengan modal nekat menyelesaikan membuat kandang, kini Chairul membuat lagi kandang yang kedua. Kali ini dirinya tak membuat kandang dengan kayu dari jasa molding melainkan dari hutan.

Baca Juga :  Ramp Check Speedboat Baru Dilakukan di Dua Daerah

“Untuk memperirit budget, saya tidak lagi membeli kayu akan tetapi menggunakan kayu-kayu bulat dan bambu yang ada di hutan,” papar Chairul Ansyari.

Kata dia, awal usaha ternaknya belum banyak yang tahu, ada pembeli tapi tidak seberapa. Dia akui saat awal merebaknya Covid-19 di Bulungan tidak banyak orang yang membeli kambing, karena kebanyakan masyarakat fokus untuk pencegahan Covid-19.

“Ketika awal-awal munculnya Covid-19, memang sangat sepi sampai 3 bulanan baru mulai agak normal. Penjualan paling banyak di Hari Raya Idul Adha untuk kurban,” bebernya.

“Bicara keuntungan, saya belum bisa hitung pertahun atau perbulan. Karena sekarang saya masih fokus untuk berternak. Namun terkadang saya menjual kambing untuk memenuhin kebutuhan sehari-hari, namun bukan kambing ternak yang di kandang saya jual tapi kambing yang saya beli lalu saya jual lagi,” tambahnya.

Baca Juga :  Ramp Check Speedboat Baru Dilakukan di Dua Daerah

Dia menuturkan untuk ternakan sendiri di kandang saat ini indukan ada 12 ekor, 15 anakan dan 1 ekor pejantan. Untuk pusatnya di Jalan Cendana Kelurahan Tanjung Selor Hilir, lalu cara pemasarannya hanya menaruh Baliho di depan Jalan Cendana dan di depan Rumah.

“Saya pasarkan juga lewat media sosial seperti di Facebook bernama Sapo Kambing dan Instagram bernama @sapokambing. Kami juga memiliki 1 cabang lagi yakni di Desa Bumi Jaya Kecamatan Talisayan Kabupaten Berau,” sebutnya.

Dia menargetkan penjualan kambing yang diternakkan ini akan dilakukan saat sudah mencapai 2 tahun. Kemudian sampai saat ini dirinya belum memiliki langganan tetap.

“Tapi saya pernah mengirim 20 ekor ke Sekatak, Malinau dan KTT. Pernah juga ngirim ke Tanah Kuning, Sajau, Kelubir, Pimping, Tarakan, Bunyu, Peso, dan masih banyak lagi,” pungkasnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi
Editor : Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *