Setop Tebang Pohon dan Lestarikan Lingkungan, Imbauan Gubernur Atasi Banjir di Sembakung

SEMBAKUNG – Musibah banjir di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan kerap terjadi. Misalnya pada Mei lalu, delapan desa di Sembakung lumpuh akibat banjir, karena ratusan rumah dan fasiltas umum terendam luapan air.

Banjir juga merendam fasilitas sosial dan pemerintah, di antaranya perkantoran, kesehatan dan pendidikan. Termasuk rumah warga, dengan ketinggian air mencapai 2 hingga 4 meter kala itu.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1542 votes

Persoalan ini juga menjadi catatan penting bagi Pemprov Kaltara. Seperti yang disampaikan oleh Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang SH M.Hum saat menyerahkan langsung bantuan uang tunai kepada keluarga korban meninggal kecelakaan speedboat Ryan di Desa Atap Kecamatan Sembakung, Rabu (26/6/2021).

Baca Juga :  Potensi Hujan Lebat hingga Petir Masih Terjadi di Kaltara 

Dalam kesempatan ini, Gubernur juga memberikan bantuan beras sebanyak 1,2 ton untuk diserahkan ke Kampung Siaga Bencana (KSB) bagi masyarakat terdampak banjir sebanyak 120 kepala keluarga yang terjadi Mei lalu. “Semoga bermanfaat dan juga dapat meringankan beban keluarga terdampak banjir,” ucapnya.

Terkait penanganan banjir di Sembakung, Gubernur Zainal mengimbau agar setiap warga tetap memperhatikan serta melestarikan lingkungan sekitar. Yakni dengan cara menanam pohon di setiap lingkungan rumah masing-masing.

Baca Juga :  MUI Minta Aparat Tak Ragu Tindak THM yang Nekat Buka Selama Ramadan

“Banjir di Sembakung ini selalu terjadi. Bahkan hampir semua wilayah di Sembakung terendam. Maka dari itu, mari sama-sama kita menanam pohon di lingkungan rumahnya masing-masing. Nanti bibit pohon untuk ditanam kita (Pemprov) bantu,” imbuhnya.

Gubernur juga mengimbau agar warga tidak melalukan aktivitas penebangan pohon yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

Baca Juga :  Gubernur Kaltara: THR Lebaran Harus Cair Tepat Waktu

“Kalau kita menebang pohon terus menerus, pasti akan banjir terus. Maka saya mengimbau jangan lagi menebang pohon, karena keberadaan pohon juga bisa mencegah terjadinya musibah banjir. Kita harus mulai bergerak,” imbuhnya di hadapan unsur pimpinan Muspika Sembakung dan warga Desa Atap.(sur)

 

Sumber: DKISP Kaltara

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *