Di KTT Belum Ada Laporan Kematian Babi akibat Virus ASF

TANA TIDUNG – Sebagai bentuk antisipasi sejak dini, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tana Tidung (KTT), Rabu, 16 Juni 2021 akan melakukan kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat Kabupaten Tana Tidung tentang virus African Swine Fever (ASF).

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan KTT, Ikthaful Maskur mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan warga terkait adanya kematian babi yang diduga disebabkan oleh virus ASF.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1988 votes

“Rencana besok kita akan melakukan KIE kepada masyarakat di daerah yang terdapat populasi babi, yaitu di daerah Kecamatan Muruk Rian,” ungkap Ikthaful Maskur.

Melansir dari World Organisation for Animal Health (OIE), ASF adalah penyakit pendarahan yang sangat menular pada babi domestik dan liar. Kemunculan virus itu disebabkan oleh virus DNA besar dari keluarga Asfarviridae yang juga menginfeksi kutu genus Ornithodoros.

Pada umumnya, penyebaran ASF karena kontak langsung dengan babi liar atau babi lain yang terinfeksi. Konsumsi pakan yang terkontaminasi juga menjadi jalan penularan virus tersebut.

Tanda-tanda klinis dan angka kematian akibat ASF dapat bervariasi, sesuai dengan virulensi virus dan jenis spesies babi. Sampai saat ini masih belum ditemukan vaksin dan obat untuk penaggulangannya akan tetapi tidak menularkan ke manusia (tidak zoonosis).

Ikthaful Maskur mengingatkan masyarakat untuk selalu berupaya antisipasi dengan desinfeksi terhadap peralatan seperti keranjang, kurungan babi, sapronak dan alat angkut kendaraan, alas kaki dan pakaian, pada saat masuk dan keluar kandang peternakan untuk menghindari terbawanya virus.

“Saat ini kita belum mendapatkan laporan  masyarakat terkait adanya kematian babi yang diduga akibat penyebaran virus tersebut di Tana Tidung,” bebernya.

Ditambahkannya, untuk menggetahui ASF atau tidaknya hewan, tidak bisa dilihat secara langsung, melainkan ada beberapa tahapan yang dilewati melalui uji labloratorium (LAB), dengan cara mengambil sampel dari babi untuk kemudian dikirimkan ke Bvet Banjar Baru Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Dari situ nanti akan menentukan indikator ada atau tidaknya ternak yang terinveksi virus ASF di Tana Tidung,” katanya.

Walaupun saat ini di Kabupaten Tana Tidung belum ada terindikasi virus ASF, dia menyarankan kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan tetap menerapkan pola hidup sehat.(*)

 

Reporter : Dwi

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *