Nunukan Masih Kekurangan Pasar, Pemkab Akan Lakukan Penataan

NUNUKAN – Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2020 di Kabupaten Nunukan mencapai 65,79 persen. Kondisi saat ini, pendapatan tinggi namun pengeluaran kurang lantaran kurangnya fasilitas pasar.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Ir. H. Dian Kusumanto mengatakan, berdasarkan statistik ekonomi, IPM yang rendah itu terjadi karena kurangnya pasar. Pendapatan tinggi, tapi pengeluaran kurang, ini bukan karena daya belinya yang kurang. Namun kurangnya tempat transaksi berupa pasar dan barang yang mau dibeli juga kurang.

“Ini kan bisa saja terjadi karena kurangnya pasar dan barang yang mau dibeli juga tidak ada seperti di Sei Menggaris, Sebuku, Sembakung. Sehingga membeli di luar,” kata Dian Kusumanto, kepada benuanta.co.id, Jumat (11/6/2021).

Baca Juga :  BP3MI Kaltara Fasilitasi Pemulangan PMI Bermasalah ke Daerah Asal

Melihat hal itu, Dinas Perdagangan akan membenahi penataan pasar. Perlu diketahui, pasar tidak hanya dikelola Dinas Perdagangan saja, namun ada juga yang dikelola oleh masyarakat, desa dan lainnya.

Secara keseluruhan, berdasarkan data tahun 2020, ada 43 pasar di Kabupaten Nunukan. Sementara yang dikelola oleh pemerintah ada 9 pasar. “Pasar ini ada di Nunukan, Sebatik, Lumbis, yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, hingga saat ini masih berfungsi,” jelasnya.

Baca Juga :  386 PMI Bermasalah Dipulangkan dari Malaysia ke Nunukan 

Selain itu, Dian Kusumanto juga memastikan kesediaan sembako di Kabupaten Nunukan. Sedangkan harga juga normal, walaupun ada sebagian komoditi yang berasal dari luar daerah juga kadang naik. (*)

Reporter: Darmawan
Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *