Dilantiknya 5 Dewas RSUD Tarakan, Komposisi dan Jejak Prestasinya Dinilai Sudah Tepat

TARAKAN – Dilantiknya lima Dewan Pengawas (Dewas) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan masa bakti 2021 – 2025, serta 127 orang pejabat fungsional tertentu di lingkungan RSUD Tarakan dinilai mampu mendobrak kemajuan pelayanan.

Pelantikan Dewas RSUD Tarakan ini yang dipimpin langsung oleh Gubernur Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, SH.,M.Hum dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014. Yang mana, tugas dari Dewas ini nantinya dapat mengawasi manajemen hingga program kerja RSUD, agar lebih terarah dan berjalan lebih baik.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1554 votes

Senada dengan progres tersebut, Case Manajer RSUD Tarakan dr. Andarias Baso, M.Kes menanggapi lima dewan pengawas yang bakal mengawasi rumah sakit dibawah naungan Pemerintah Provinsi Kaltara.

Baca Juga :  Jalin Ukhuwah Islamiyah, Komunitas Asik akan Gelar Baksos

Ia menilai langkah Gubernur Kaltara begitu tepat, pasalnya komposisi dewas tersebut sesuai dengan kompetensi dan pengalamannya dalam melayani masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan.

“Keputusan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara menunjuk dan mengangkat dewas RSUD Tarakan sangat tepat terutama penunjukan 2 orang dokter yakni dr. Ari Yusnita dan dr. Idewan Budi Santoso, M.Si karena mereka punya jejak prestasi sebagai dokter, birokrat hingga legislatif,” jelas dr. Andarias kepada benuanta.co.id pada Selasa, 8 Juni 2021.

Baca Juga :  Disnakertrans Tarakan Buka Posko Pengaduan Masalah THR

Mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Kaltara tahun 2017 – 2020 ini memastikan kedua dokter yang tergabung di dewas tersebut merupakan kombinasi yang diyakininya bisa memberikan masukan untuk perubahan di RSUD yang dipimpin oleh Plt Direktur RSUD Tarakan dr. Franky Sientoro.

“Karena dokter Budy mantan direktur RSUD Bulungan tahun 1996 – 2006, mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan tahun 2006 – 2015 dan mantan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bulungan pada tahun 2015 – 2017 sehingga paham memberikan masukan strategi pada Direktur RSUD Tarakan,” tambah dia.

Baca Juga :  Harga Telur Ayam Ras Mulai Tembus Rp 72 Ribu

Menurut Andarias, demikian pula dengan dr. Ari Yusnita yang selama ini banyak mendengar, mengalami dan menyaksikan proses dan pelayanan di rumah sakit tentu paham apa yg harus dilakukan untuk perbaikan.

“Kelebihannya lagi beliau (dr. Ari Yusnita) pernah mengemban amanah sebagai anggota DPR RI Dapil Kaltara periode 2014 – 2019 sehingga tahu jalur lobi anggaran ke pusat tuk percepatan pembangunan rumah sakit kita,” tutup Andreas.(*)

Reporter: Kristianto Triwibowo
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *