TANJUNG SELOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltara meminta seluruh kepala daerah yang telah dilantik fokus pada program yang sudah dijanjikan pada kampanye lalu. Terlebih kepada program-program yang dapat meningkatkan perekonomian di masa pandemi Covid-19.
“Kita ucapkan selamat kepada teman-teman Bupati dan Wakil Bupati terpilih saat Pilkada 2020, semuanya telah dilantik. Terakhir hari ini selamat buat Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid dan Wakil Bupati Nunukan Hanafiah,” ungkap Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris kepada benuanta.co.id, Rabu 2 Juni 2021.
Kata dia, besar harapan DPRD terhadap kepala daerah yang sudah dilantik, pertama agar meningkatkan kreativitas dan kemampuan bagi masyarakat Kaltara didalam Dekranasda.
“Ini adalah kunci dari menggali kreativitas dan mendorong masyarakat yang punya minat terhadap UMKM,” ucapnya.
Kemudian yang kedua, kata politisi Partai PDI Perjuangan ini, kepala daerah di kabupaten kota merupakan pilar untuk menunjang pembangunan di Provinsi Kaltara. Pemerintah Provinsi Kaltara sebagai wadah untuk mendukung kabupaten kota untuk mewujudkan pembangunan di wilayahnya.
“Kami siap untuk memberikan support dan memberikan anggaran kepada kabupaten kota. Karena kita provinsi jujur tidak punya masyarakat, yang punya itu di kabupaten kota,” jelasnya.
Pihaknya percaya program yang dibawa oleh Zainal Yansen dalam membangun desa menata kota, sangat cocok diterapkan di Kaltara. Kemudian sinergitas antara pemerintah kabupaten kota dengan pemerintah provinsi dalam membangun daerah harus saling melengkapi.
“Ini yang kita harapkan mudah-mudahan program untuk membangun desa menata kota ini tidak butuh waktu lama dan segera terealisasi,” ucap Norhayati.
Dalam menunjang pembangunan maka setiap daerah harus punya potensi, dia melihat potensi setiap daerah di Kaltara berbeda-beda dan perlu peningkatan.
Potensi yang ada di Kabupaten Nunukan berupa sektor pertanian, perikanan dan rumput laut. Begitu juga di Kota Tarakan punya potensi perikanan dan rumput laut, begitu juga dengan Kabupaten Tana Tidung yang punya potensi pertanian, perkebunan dan lainnya.
“Di Bulungan mungkin pertanian, perkebunan dan UMKM. Kalau di Malinau itu berupa kerajinan tangan dan batik, ini yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” paparnya.
Kemudian untuk pembangunan infrastruktur di perbatasan, Norhayati Andris mengatakan pemerintah sangat bergantung dengan dana dari APBN. Pasalnya jika mengharapkan anggaran dari Pemprov Kaltara dan Pemkab Malinau serta Pemkab Nunukan tidak akan mencukupi.
“Tapi kita tidak pesimis, ini bisa kita lakukan menyambungkan jalur transportasi disana dengan meluncurkan anggaran APBN,” tutupnya. (*)
Reporter : Heri Muliadi
Editor : Nicky Saputra