PEMBELAJARAN Tatap Muka (PTM) tahun ajaran baru 2021/2022 akan dimulai di provinsi Kalimantan Utara pada Juli 2021 mendatang. Sejumlah daerah seperti Tarakan, Nunukan, Bulungan, Malinau dan Tana Tidung akan menggelar PTM.
Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltara menekankan kepada setiap kabupaten dan kota di Kaltara memprioritaskan vaksinasi tenaga pendidik atau guru untuk menerima vaksin Covid-19 agar saat pelaksanaan PTM semua guru telah divaksin. Hal itu bertujuan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di wilayah Kaltara bila PTM telah dilaksanakan.
Guru setingkat PAUD, TK, SD, SMP sederajat, SMA sederajat belum semuanya divaksin di Kaltara, sehingga hal tersebut menjadi perhatian khusus Satgas Covid-19 Kaltara agar target guru sudah divaksin sebelum PTM dimulai dapat terlaksana.
Seperti di Tarakan, belum lama ini sebanyak 600 guru telah divaksin tahap pertama mencakup guru SD dan SMP yang diberikan vaksin Covid-19 jenis Sinovac. Sementara di Tarakan sekitar 2000 lebih jumlah guru. Tentunya satgas di Tarakan berharap jatah vaksin berikutnya bisa mengcover guru yang belum menerima vaksin.
“Guru di Tarakan di bawah Disdik Tarakan ada 2000an ya, mencakup TK, SD dan SMP. Jadi, bertahap kita berikan,” ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes saat vaksinasi guru di gedung Serbaguna Pemkot Tarakan pertengahan Mei 2021.
Sedangkan guru setingkat SMA di bawah naungan Disdik Kaltara di Tarakan sebanyak 800 guru, ini juga menjadi prioritas satgas agar semuanya bisa mendapatkan vaksin.
“Untuk provinsi (guru SMA sederajat) itu akan tetap kita berikan tapi kita masih lihat dulu, apakah nanti dari provinsi akan memberikan vaksinnya kepada kita maka akan kita bantu vaksinasi gurunya,” ujar Devi.
Dibeberkan Devi, pada pekan ketiga dan keempat bulan Mei ini, Tarakan tidak mendapatkan jatah vaksin sehingga harus bersabar menunggu jadwan pengiriman vaksin pada Juni mendatang. Ia memastikan vaksin yang akan tiba dari pusat akan diprioritaskan untuk guru dan bagi yang belum menerima vaksin tahap dua.
“Juni ini akan datang lagi vaksin ke Tarakan, mengenai jumlahnya belum bisa dipastikan untuk termin 4 karena ada untuk dosis 2 dan ada untuk dosis 1,” jelas dr. Devi.
Menurutnya, vaksinasi guru SMA akan dilakukan pada fasilitas kesehatan Puskesmas di Tarakan. Jumlah guru SMA yang mengikuti vaksin pun akan menyesuaikan jumlah yang akan tiba nantinya.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Kaltara, Agust Suwandy mengatakan kendala utama kecepatan vaksinasi di wilayah Kaltara karena jumlah vaksin yang terbatas. Namun, untuk saat ini jatah vaksin yang tiba di Kaltara diprioritaskan untuk lansia dan guru. Bahkan, gubernur Kaltara telah menerbitkan surat edaran optimalisasi vaksinasi bagi guru dan lansia.
“Dalam rangka persiapan PTM, ditargetkan seluruh guru dan tenaga kependidikan bisa tervaksin sampai dosis kedua, makanya vaksin yang sekarang sedang proses pengiriman ke kabupaten kota akan diprioritaskan untuk lansia dan guru dulu,” terang Agust.
Apakah vaksinasi semua guru jelang PTM dapat dilaksanakan di Kaltara, mengingat pekan ketiga pada Julu 2021 mendatang PTM akan digelar. Dikatakan Agust, tetap optimis semua guru selesai divaksin sebelum PTM. Pasalnya, dalam waktu dekat jatah vaksin akan tiba di Kaltara.
“Mungkin bisa saja karena sekarang sambil jalan, dan kabupaten kota akan terima vaksin dari dalam beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Satgas Covid-19 Kaltara menegaskan jangan sampai ada guru yang menolak untuk divaksin. Hal itu demi mensukseskan program vaksinasi di Kaltara bagi tenaga pendidik.
“Kami selalu memantau bersama Disdikbud Kaltara dan kabupaten kota tentang pelaksanaan vaksinasi agar menjadi prioritas. Juga memantau sekolah-sekolah agar mereka mau berpartisipasi penuh dalam kegiatan vaksinasi. Kami imbau jangan sampai ada guru yang menolak untuk diberikan vaksinasi,” tuturnya.
Merujuk perkembangan kasus Covid-19 di Kaltara per akhir Mei 2021, kasus positif sebanyak 12.177. Telah sembuh 11.685 orang (97,5%) sehingga masih dirawat 299 orang (2,5%). Kasus positif meninggal dunia 193 orang (1,6%).(*)
Reporter/Editor: Ramli