JAKARTA – Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali ramai dibicarakan. Kali ini soal elektabilitasnya yang menanjak naik hingga hingga masuk di jajaran 3 besar bersama Prabowo Subianto dan Megawati Soekarno Putri dalam survei yang digarap oleh Perkumpulan Kader Bangsa bekerjasama dengan Akar Rumput Strategic Consulting (PKB-ARSC) pada April-Mei 2021.
Tak hanya nama AHY, Partai Demokrat (PD) yang dipimpinnya juga masuk dalam 3 besar partai politik dengan elektabilitas tertinggi, dengan proyeksi elektabilitas 14,8%, sedikit dibawah, masih dalam margin error, dengan Partai Gerindra (15,03%) dan PDI-P (19,6%). Dalam survei tersebut, elektabilitas AHY memang masuk dalam enam besar. Tapi jika dibandingkan dengan Ketua-ketua Umum partai politik lain, AHY berada pada urutan ketiga dengan elektabilitas 8,89%.
Melihat hasil ini, Politisi PD, Hasan Saleh mengatakan, partai berlambang mercy tersebut patut berbangga lantaran Ketua Umum PD telah menunjukkan kerja nyata dan kembali siap merebut hati rakyat. Capaian itu juga, lanjut Hasan Saleh, membuktikan bahwa PD mampu melewati kemelut dan ujian politik yang baru saja mereka selesaikan.
“Partai ini sedang di jalur terbaiknya bersama AHY. Meski sempat nyaris dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab, namun bersama AHY, PD kembali bangkit dan bersatu, bahkan bisa menaikkan levelnya dengan bukti elektabilitas yang bisa bersaing. Menurut saya ini sangat positif dan kami akan menyambutnya dengan kerja keras,” ungkap pria yang juga Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Utara (Kaltara) tersebut.
Secara obyektif, kata Hasan Saleh, survei tersebut juga menggambarkan sikap dan kepemimpinan AHY meski baru setahun memimpin PD. AHY juga dinilaj berhasil melakukan konsolidasi internal, sekaligus mengambil hati dan pikiran publik. Begitu juga dengan prahara Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan PD (GPK-PD) yang dilakukan KSP Moeldoko, berhasil dituntaskan AHY dengan clear victory baik secara politik dan hukum, sekaligus mendulang keuntungan elektoral.
“Hasil ini konsisten dengan tiga survei sebelumnya oleh Indikator Politik, Balitbang Kompas dan lembaga survei lainnya. Didukung pula seluruh kader PD di tanah air, termasuk Kaltara yang sampai hari ini masih konsisten bersama PD dan AHY,” ungkap Hasan Saleh.
Seperi diketahui, survei PKB-ARSC tersebut dilakukan terhadap 1.200 responden di 34 provinsi dengan metode stratified random sampling. Survei ini menggunakan teknik wawancara telepon. 54,8% responden berada pada rentang usia 21-30 tahun, dan sebagian besar pelajar/mahasiswa (33%), karyawan swasta (28%) serta pengusaha/wirausaha (17%).
“Naiknya pamor Partai Demokrat di survei tidak lepas dari ramainya pemberitaan terkait dinamika internal Partai Demokrat, khususnya isu Kongres Luar Biasa yang meramaikan perbincangan di publik,” kata peneliti Akar Rumput Strategic Consulting dalam paparan yang dilakukan secara on-line, Bagus Balghi.
Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengamini kesimpulan survei PKB-ARSC. Dia menyebut, publik mengharapkan ada regenerasi kepemimpinan partai politik. “Naiknya elektabilitas AHY dan PD juga bisa dipahami dari perspektif ini. Dari delapan partai yang ada di Senayan, AHY adalah Ketum termuda. Suksesi yang mulus dalam Kongres PD 2020 serta kekompakan Ketum dan pengurus PD dalam mengatasi upaya kudeta oleh pihak eksternal, menunjukkan regenerasi kepemimpinan berjalan baik di Partai Demokrat. Ada semacam penerimaan kuat di internal Partai Demokrat bahwa AHY adalah harapan sekaligus takdir yang tidak bisa dihindari menjadi bagian terpenting dalam sejarah partai demokrat” tegas Ubedilah, yang juga salah satu pemimpin gerakan mahasiswa dalam reformasi 1998 lalu.
Rilis survei ini dihadiri antara lain oleh Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho, Ph.D, Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP PD Andi Arief, Ketua Bappilu Partai Golkar Maman Abdurahman, Ketua DPP Partai Nasdem Saan Mustopa dan anggota F-PDIP DPR RI Rieke Dyah Pitaloka. (*)
Editor: M. Yanudin