TARAKAN – Mobil laboratorium bergerak surveilans telah tiba di Kota Tarakan sejak 2 pekan lalu. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tarakan menyebut mobil tersebut sudah memeriksa lebih dari 700 sampel.
“Sebelumnya KKP Kelas II Tarakan menetapkan mobil tersebut beroperasi khusus untuk Pekerja Imigran Indonesia (PMI) yang datang ke Kaltara. Hingga 19 Mei kemarin sudah sekitar 700 sampel yang diperiksa,” ujar Kepala KKP Kelas II Tarakan, Ahmad Hidayat.
Dari pemeriksaan terakhir, terdapat 5 orang PMI yang menunjukan hasil reaktif, dan sudah melakukan isolasi di rumah sakit rujukan Nunukan untuk proses pemulihan.
“Tahap pertama sebelumnya sudah selesai melakukan isolasi, namun untuk tahap yang baru masih harus melewati proses isolasi hingga dinyatakan sehat dan bisa pulang ke rumahnya,” terangnya.
Dijelaskan Ahmad, setiap sampel PMI akan dikirimkan ke Tarakan lalu di-SWAB oleh mobil laboratorium bergerak surveilans, jika positif SWAB kedua akan dilakukan dengan jangka waktu 10 hari dari SWAB pertama.
Pantauan KKP Kelas II Tarakan, selepas beberapa minggu setelah hari raya Idulfitri 2021, PMI yang datang ke Kaltara masih ada dan akan diarahkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Mobil laboratorium bergerak surveilans sangat membantu proses SWAB khususnya untuk pemeriksaan PMI, tidak perlu menunggu 2 minggu untuk menunggu hasil SWAB seperti yang dilakukan sebelumnya.
“Laboratorium bergerak surveilans akan terus beroperasi di Tarakan, menangani SWAB khusus PMI hingga laboratorium di Tarakan bisa mencukupi kebutuhan SWAB PMI,” tutupnya.(*)
Reporter : Matthew Gregori Nusa
Editor: M. Yanudin