Warga India di Tarakan Sudah 4 Bulan, Lurah Mau Lapor Ke Satgas Penanganan Covid-19

TARAKAN – India saat ini dilanda tsunami Covid-19. Ternyata beredar informasi ada warga asal Kashmir India di Tarakan. Bahkan, Warga Negara Asing (WNA) ini sudah 4 bulan di Tarakan hingga Lurah menerima informasi dari warganya kalau WNA ini aktif sebagai pengurus (takmir) masjid.

Kelurahan Lingkas Ujung akan melaporkan keberadaannya ke Satgas Covid-19 Kota Tarakan. Lurah Lingkas Ujung, Irmina Rini Sulistyawati, S.IP membenarkan hal tersebut.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1547 votes

“Ya ada seorang warga negara dari Kasmir, India yang sudah 4 bulan berada di Tarakan. Dia mempunyai misi menggalang dana dari masjid ke masjid untuk donasi Al-Qur’an Braile. Hari Minggu, 9 Mei 2021 malam yang bersangkutan sempat mengunjungi wilayah kami di Masjid Baburahman Kelurahan Lingkas Ujung,” terangnya kepada benuanta.co.id pada Senin, 10 Mei 2021.

Irmina menyadari bahwa sempat kecolongan informasi ketika WNA itu mengunjungi wilayah kelurahan yang dipimpinnya.

“Jadi warga kami sempat melaporkan ke RT setempat. Mungkin saja RT setempat lupa untuk koordinasikan ke pihak kelurahan,” tambahnya.

Untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, pihaknya akan bekerjasama dengan pihak berwenang untuk mencari tahu lebih lanjut keberadaan dan tujuan WNA India itu.

“Karena kami tidak sempat menerima kontak dan identitasnya, jadi setelah menerima informasi ini kemudian kami koordinasikan ke perangkat kelurahan, elemen warga, Satgas Penanganan Covid-19 dan Satpol PP,” sambung dia.

Namun begitu, dirinya akui tidak curiga tetapi hanya tetap berwaspada untuk keamanan dan ketertiban masyarakat. “Apalagi yang bersangkutan itu WNA, bisa jadi perhatian soal kesehatannya ataupun dugaan lainnya seperti politik dan lain-lain,” tuturnya.

Meski begitu, Kelurahan Lingkas Ujung bersama stakeholder selalu meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti himbauan pemerintah mengenai larangan mudik.

“Sehingga di pekan lalu, kami bersama Babinkamtibmas dan Babinsa mengecek pintu-pintu masuk yang ada di Pelabuhan Malundung, Pelabuhan RT.7 dan Pelabuhan RT.11,” ujarnya.

Kabar ini sempat menjadi pembahasan dalam forum rapat koordinasi perangkat kelurahan bersama Wakil Walikota Tarakan, Effendhi Djuprianto di Kantor Kelurahan Lingkas Ujung.

Wakil Walikota Tarakan, Effendhi Djuprianto menuturkan bahwa masyarakat harus selektif untuk menerima orang yang baru dikenal dan sebisa mungkin harus koordinasikan kepada Pemerintah Kota Tarakan.

“Seharusnya kalau ada misi sosial, WNA itu harus dikoordinasikan ke Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tarakan. Karena berhubung dengan bantuan dari masyarakat itu harus dipertanggung jawabkan walaupun tujuannya baik,” tegas mantan Ketua DPRD Tarakan itu.(*)

Reporter: Kristianto Triwibowo
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *