Bupati Wempi Imbau Perusahaan Awasi Karyawannya Agar Tidak Mudik

MALINAU – Terkait aktivitas mudik yang biasanya terjadi saat menjelang Hari Raya Idulfitri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau lebih mengkhawatirkan pemudik dari area perusahaan tambang dari pada pemudik asli masyarakat Malinau.

Hal itu bukan tanpa alasan. Menurut Bupati Malinau, Wempi W. Mawa SE, saat ini kasus Covid-19 di Malinau sudah menunjukkan tren positif dengan terus menurunnya jumlah pasien terkonfirmasi.

“Kondisi Covid-19 sudah jauh lebih baik, apalagi program vaksin juga masih terus berjalan, ditambah masyarakat hanya boleh mudik di area Provinsi Kaltara saja. Namun beda dengan para pemudik yang bekerja di area perusahaan tambang,” kata Wempi.

Meski pemudik area perusahaan juga kebanyakan warga Malinau, namun Wempi sangat mengkhawatirkan para pekerja perusahaan yang juga kebanyakan berasal dari area luar Kaltara.

“Kalau kondisi pandemi di Kaltara kita sudah tahu seperti apa saat ini. Tapi bagaimana yang di Jawa, Sulawesi, Sumatera dan lainnya. Ini yang kita takutkan jika para pekerja mudik ke luar Kaltara lalu kembali dengan kondisi yang meragukan juga. Apalagi sudah banyak yang mudik sebelum pemberlakukan larangan mudik,” imbuhnya.

Karena itu, Wempi pun mulai meminta kepada pihak perusahaan agar menahan para pekernya untuk tidak melakukan mudik. Sedangkan untuk yang terlanjur melakukan mudik, Wempi meminta kepada pihak perusahaan agar memeriksa, menjemput dan mengkarantina sendiri para pekerjanya.

“Saat ini pihak perusahaan yang ada di Malinau telah menahan pekerjanya untuk tidak mudik. Namun untuk yang terlanjur mudik, kita minta juga agar pihak perushaan turun tangan untuk mengatasinya,” pungkasnya.

Meski begitu, bukan berarti Pemkab Malinau akan lepas tangan, Wempi mengungkapkan nantinya tim Satgas Covid-19 Malinau tetap akan turun tangan dalam memeriksa kedatangan pemudik di area perusahaan.

“Kita tetap periksa nanti dan melaporkan kondisi terkini keadaan pekerja yang balik ke Malinau. Tapi untuk karantina kita harap pihak perusahaan bisa mengerti hal ini untuk tidak membiarkan pekerjanya langsung bekerja saat pulang mudik,” tutupnya.(*)

 

Reporter : Osarade

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *