NUNUKAN – Aliansi Masyarakat Cinta Damai Kalimantan Utara (kaltara) kembali melanjutkan aksi aksi damai di Alun-Alun Kota Nunukan, Selasa 4 April 2021 sekira pukul 16.00 Wita tadi.
Aksi tersebut tak lain menyuarakan tuntutan kepada Deddy Yevri Sitorus (DS) atas postingannya di media sosial (medsos) Facebook yang diduga berisikan ujaran kebencian dan menyinggung umat Islam.
Ada empat poin yang disampaikan Aliansi Masyarakat Cinta Damai dalam orasi yang disampaikan salah seorang massa. Permata meminta pertanggungjawaban statmen DS di Media Sosial, kedua meminta klarifikasi pernyataan oknum DS yang telah menyinggung perasaan umat Islam dan
ulama yang ada di Kalimantan Utara.
Ketiga meminta DS menyampaikan permohonan maaf kepada umat Muslim dan ulama yang ada di Kalimantan Utara, dan keempat meminta Kapolda Kaltara untuk memeriksa DS.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Muhamad Tri Satya Agung juga meminta Kapolres Nunukan agar menyampaikan harapan mereka ke Kapolda Kaltara.
“Jika ada proses hukum yang harus dilalui oleh DS mohon dijalani, kami serahkan ke pihak hukum, kami tinggal menunggu prosesnya. Empat aspirasi ini yang kami sampaikan agar tidak terulang lagi, karena bicara keagamaan sangatlah kompleks,” kata Muhamad Tri Satya Agung.
Ditambahkan Habib Muchsin bin Yahya yang ikut turun ke lapangan, aksi Aliansi Masyarakat Cinta Damai Kaltara ini untuk menyampaikan aspirasi agar postingan yang sudah disampaikan DS itu diklarifikasi agar hal itu tidak terulang lagi.
“Kami hanya meminta klarifikasi, agar ucapan seperti itu tidak terulang lagi, serta permohonan maaf telah menyakiti perasaan kita umat muslim Kaltara, khususnya Ulama,” ujarnya memberi keterangan usai aksi.
“Kemudian tidak mengulangi hal itu di masa yang akan datang, karena kalimat itu sensitif. Dan, harus saling menghargai agar tidak ada perpecahan kita di sini, kita mau Kalimantan Utara tetap aman damai selamanya,” imbuhnya.
Usai menyampaian orasi, massa Aliansi Masyarakat Cinta Damai Kalimantan Utara kemudian membagikan takjil kepada masyarakat yang melintas. (*)
Reporter: Tim Benuanta