FFI Lirik Dua Kabupaten di Kaltara untuk Bangun PLTA

TANJUNG SELOR – Pertemuan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs. H. Zainal Arifin Paliwang SH M.Hum dengan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta membahas investasi Pt. Fortescue Future Industries Pty Ltd (FFI) yang merupakan anak perusahaan Fortescue Metals Group di bidang pengembangan industri energi hijau.

Suwarsono dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menjelaskan, pertemuan Gubernur Zainal dengan investor asal Australia ini berfokus kepada sektor pembangkit listrik serta industri.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1548 votes

“Intinya industri hijau ini dari awal sampai akhir akan zero carbon dioxide (nol karbondioksida, Red.). Jadi energi PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) yang bisa diperbarui akan memberikan dampak yang kecil pada lingkungan, produk akhirnya pun tidak akan mengganggu lingkungan karena berbentuk amonia sintetis,” terang Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Data, dan Sistem Informasi ini, Senin, (3/5/2021).

Baca Juga :  Ramp Check Speedboat Baru Dilakukan di Dua Daerah

Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Data, dan Sistem Informasi Suwarsono saat diwawancarai tim publikasi KISP menjelaskan, lokasi PLTA yang akan menjadi sumber energi industri hijau ini masih belum diketahui dan sedang dalam proses survei di beberapa lokasi.

“Terkait dengan lokasi, itu sedang dalam proses survei. Ada dua kabupaten yang mereka pilih sebagai lokasi PLTA, yaitu Bulungan dan Malinau. Di dua kabupaten itu ada beberapa titik koordinat lokasi yang akan mereka pilih, tapi kalau industrinya tetap pada kawasan industri di Tanah Kuning dan Mangkupadi,” terangnya lagi.

Baca Juga :  Gubernur Kaltara Ajak ASN dan Masyarakat Berzakat 

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Suwarsono, FFI memberikan investasi awal sebesar 70 juta dolar dalam kegiatan pencarian lokasi. Diperkirakan pencarian lokasi ini akan berjalan kurang lebih selama dua tahun, tergantung dengan situasi dan kondisi.

“Kemudian mengenai nilai investasi mereka secara keseluruhan itu sangat besar, sekitar 10-12 miliar dolar dengan estimasi menyerap tenaga kerja sekitar 5.000 orang. Pihak FFI sangat konsentrasi dalam memberdayakan masyarakat setempat,” jelasnya.

Baca Juga :  Sidak Takjil hingga Produk Tanpa Izin Edar Sasar Pasar dan Ritel di Bulungan  

“Mereka hari ini ada rencana pertemuan dengan Bapak Gubernur, berkaitan dengan perizinan yang mereka ajukan. Di samping itu, siang ini juga ada rapat secara virtual dengan Menko (Meteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Red.) bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah, red) yang terkait di daerah tingkat provinsi maupun kabupaten,”pungkas Suwarsono.(saq)

 

Sumber: DKISP Kaltara

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *