NUNUKAN – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Nunukan membentuk 3 posko pengendalian arus mudik di Pelabuhan PLBL Liem Hie Djung, Tunon Taka, dan Pelabuhan Sungai Jepun. Hal itu disampaikan Penanggungjawab Lalulintas Angkutan Laut KSOP Nunukan Agustinus Bura, Ahad 2 Mei 2021.
Agustinus menuturkan saat ini masih pandemi Covid-19 sehingga ia berharap agar masyarakat untuk menunda keberangkatan mudik. Karena dikawatirkan bisa membawa virus Covid-19. Ia mengajak masyarakat menggunakan sarana komunikasi seperti handphone (HP) untuk menjalin silaturahmi ke keluarga dari jarak jauh.
“Untuk berjumpa keluarga cukup dengan video call saja dulu, ini salah satu pencegahan penyebaran virus covid-19. Jangan sampai kita seperti di Negara India dalam satu hari itu tembus 2.000 orang terkonfirmasi,” kata Agustinus Bura, kepada benuanta.co.id.
KSOP telah menggelar rapat koordinasi, hasil rapat menetapkan kapal laut akan tetap berlayar. Walaupun begitu pihaknya mengimbau kepala masyarakat untuk tidak mudik, karena dikhawatirkan terjadi ledakan kasus kecuali bagi yang dikecualikan sebagaimana surat edaran pusat.
“Jika ada yang ingin nekat pulang kemudian tidak sesuai prosedur yang telah ditentukan oleh tim penanganan Covid-19, maka para pemudik tidak dijinkan berangkat,” tegasnya.
Sedangkan transportasi angkutan bahan pokok akan tetap beroperasi seperti biasa. KSOP Nunukan akan melakukan pengawasan dengan mendirikan posko pengendalian arus mudik di beberapa titik di pelabuhan Nunukan untuk memantau masyarakat yang nekat mudik.
“Kita akan membentuk posko pengendalian arus mudik sebanyak tiga titik, tempat ini juga sangat setrategis karena tempat keluar masuknya orang, kita lakukan penjagaan pengetatan mulai dari tanggal 6 hingga 17 Mei 2021,” jelasnya.
Selain itu, untuk mudik antara kecamatan di kabupaten Nunukan masih tetap berjalan namun harus mematuhi protokol kesehatan, dan begitu juga antara Kabupaten yang ada di Kalimantan Utara.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli