Capai 90 Persen, Proyek Listrik Desa di Krayan Nunukan Ditargetkan Rampung Jelang HUT RI ke-76

Nunukan – PLN terus berupaya mewujudkan keadilan energi untuk seluruh masyarakat Indonesia dengan menghadirkan listrik hingga ke ujung negeri. Bukti komitmen tersebut ditunjukkan dengan kesiapan PLN merampungkan 19 proyek listrik desa di Krayan, salah satu daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, yaitu Sabah. Hingga akhir April 2021, proses konstruksi infrastruktur kelistrikan telah mencapai 90 persen.

Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan bahwa PLN menargetkan listrik dapat dinikmati oleh masyarakat di desa-desa tersebut menjelang HUT RI ke 76, Agustus nanti. Tidak hanya sebagai alat penerang, hadirnya listrik di perbatasan akan meningkatkan kedaulatan bangsa dan negara.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1956 votes

“Totalnya ada 19 desa yakni 7 desa di Terang Baru (Krayan), 6 desa di Brian Baru (Krayan Barat), 4 desa di Tanjung Karya (Krayan Barat), dan 2 desa di Tang Paye (Krayan Barat). Kami akan lakukan percepatan penyelesaian agar listrik untuk 19 desa ini bisa menjadi kado manis menjelang HUT RI yang ke 76 nanti,” terang Wiluyo.

Baca Juga :  Libur Lebaran, SAE Lanuka Jadi Tempat Favorit Warga Nunukan 

Listrik PLN yang mengalir untuk 19 desa di Krayan tersebut akan menerangi fasilitas publik diantaranya Rumah Sakit Pratama Krayan, Sekolah, Puskesmas, Kantor Balai Desa, dan Toko Indonesia. Toko Indonesia merupakan sebuah toko yang diinisiasi oleh Pemerintah Daerah guna memberikan suplai kebutuhan produk dalam negeri agar tidak kalah saing dengan produk negara tetangga yang selama ini banyak dikonsumsi warga Krayan

Lebih lanjut lagi, kata Wiluyo Melistriki daerah perbatasan bukanlah perkara mudah. Sulitnya akses dan medan jalan yang ekstrem menjadi tantangan tersendiri dalam melistriki daerah 3T.

Baca Juga :  Bawa Penumpang Dua Long Boat Tabrakan di Laut Sebatik 

Untuk melistriki Krayan, material kelistrikan dikirim dari Berau, Kalimantan Timur. Material ini akan dibawa melewati jalur laut dengan rute Berau-Tarakan, dilanjutkan dengan pesawat dari Tarakan menuju Bandara Yuvai Semaring Long Bawan, Krayan.

“Dalam proses pengiriman, tiang baja yang berukuran besar harus dipotong-potong dulu supaya muat diangkut dalam pesawat. Komponen genset, mesin dan generatornya harus saling dilepas supaya bisa masuk pesawat. Karena rutenya nyambung darat, laut dan udara, pengiriman material bisa menempuh waktu hingga 4 hari,” papar Wiluyo.

2021 PLN Sudah Terangi 10 Desa di Kalimantan Timur, 23 Desa Segera Menyala

Selain Kalimantan Utara, proyek listrik pedesaan juga tengah digenjot di Kalimantan Timur. Pada tahun 2021, PLN menargetkan terdapat 33 lokasi proyek listrik desa di Kalimantan Timur yang terdiri dari 30 desa baru dan 3 desa lama yang siap menyala dengan potensi hingga 5.400 pelanggan.

Baca Juga :  Arus Balik di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Meningkat

Desa tersebut meliputi 8 Desa di Kab. Berau, 4 Desa di Kab. Kutai Timur, 10 Desa di Kab. Kutai Barat, 10 Desa di Kab. Paser, dan 1 Desa di Kab. Mahakam Hulu.

Sampai dengan bulan April 2021, 10 desa diantaranya telah menyala dan 1.924 pelanggan telah menikmati listrik PLN. Adapun biaya investasi yang dikeluarkan oleh PLN untuk menghadirkan listrik ke desa tersebut mencapai Rp 61 miliar atau sekitar Rp 31 juta per pelanggan.

Sementara untuk 23 desa lainnya saat ini tengah dilakukan proses pengerjaan dan ditargetkan menyala sebelum pergantian tahun 2022.

“Kami akan terus berupaya mewujudkan listrik yang berkeadilan hingga ke seluruh pelosok Indonesia. Upaya percepatan penyelesaian program listrik desa terus kami genjot untuk meningkatkan laju rasio desa berlistrik mencapai 100% di tahun 2024 nanti,” tutup Wiluyo.(*)

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *