May Day 2021, Serikat Buruh di Tarakan Konsen Bahas Permasalahan BPJS

TARAKAN – Serikat Pekerja (SP) Perkayuan dan Perhutanan Indonesia (Kahutindo) Kaltara, bersama Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Federasi Serikat Pekerja (FSP) Kahutindo Kota Tarakan akan menggelar aksi May Day secara damai dengan menggelar pertemuan dengan beberapa narasumber di Ruang Serbaguna Kantor Walikota Tarakan pada Sabtu, 1 Mei 2021.

Ketua DPC FSP Kahutindo Tarakan sekaligus Wakil Ketua DPD FSP Kahutindo Kaltara, Rudi mengatakan di masa pandemi covid-19 ini pihaknya akan menaati aturan protokol kesehatan (Prokes) dengan tidak melakukan aksi di jalan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1567 votes

Pada May Day 2021 ini, pihaknya mengangkat tema yang sudah menjadi polemik di kalangan buruh, yakni mengenai BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan yang dianggap perlu pembahasan yang serius.

Baca Juga :  Curi Motor untuk Biaya Pulang Kampung, MR Diciduk Polisi  

“Tema ini bukan dari kami, melainkan dari aspirasi teman-teman buruh yang banyak mengeluh soal BPJS. Jadi, kami sangat mengharapkan bisa dipertemukan dengan narasumber yang dapat mengambil kebijakan,” terangnya kepada benuanta.co.id.

Menurut dia, posisi buruh yang merupakan di kalangan bawah sudah sepatutnya diperhatikan. Terlebih, pemerintah sudah mengetahui hal tersebut dan sudah seharusnya mengambil kebijakan yang memihak kepada buruh di Kaltara.

“Dalam hal ini pemerintah melalui BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan sudah memahami jaminan hari tua, jaminan kecelakaan dan lainnya. BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan gagal menjalankan tugasnya gara-gara perusahaan menunggak,” bebernya.

Baca Juga :  IMI Kaltara Pilih Jatim Sebagai TC Atlet Sebelum Laga PON XXI Aceh-Sumut

Pihaknya menganggap sistem yang di dalam BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan tersebut menjadi persoalan yang terus menerus terjadi. Padahal, para buruh sudah mengikuti prosedur dengan pemotongan gaji untuk membayar iuran.

“Maka dari itu kami berharap yang hadir adalah pihak yang benar – benar dapat mengambil keputusan. Sehingga ada rumusan-rumusan yang bisa dijadikan acuan untuk menyelesaikan persoalan ini,” terangnya.

Jika dibiarkan, kata dia, perusahaan yang menunggak kewajiban membayar iuran BPJS karyawan akan terus bertambah. Sehingga, pertemuan dengan beberapa narasumber nantinya diharapkan dapat menemukan titik temu permasalahan perusahaan yang sering menunggak iuran BPJS.

Baca Juga :  Ribuan Napi Lapas Tarakan Diusulkan Remisi ke Kemenkumham

“Di puncak May Day 2021 ini maka kami fokus membahas ini. Kami juga sudah melakukan beberapa penelitian terkait permasalahan BPJS yang sering terjadi kepada buruh,” sebutnya.

Pertemuan para serikat buruh dengan pihak BPJS dan pemerintah kota itu disebut akan diikuti ratusan buruh dari beberapa perusahaan. Pihaknya, berharap BPJS maupun pihak lainnya tidak sekedar memberikan harapan kepada para buruh.

“Perlu kami sampaikan aksi kami ini dari buruh untuk buruh. Tidak ada yang menunggangi, dan kami juga tak mau ditunggangi kepentingan siapapun,” tutupnya. (*)

 

Editor : Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *