Musthofa Anwari: Aman Dikonsumsi dan Tidak Mengandung Bahan Berbahaya
TANJUNG SELOR – Setelah melakukan sidak bahan pangan di minimarket, Loka POM Kota Tarakan bersama Dinas Kesehatan, Disperindagkop, Polres Bulungan, Pol PP dan instansi lainnya melakukan pengambilan sampel takjil berupa kue, makanan, sayuran dan minuman yang dijual oleh pedagang.
Setelah itu, sampel inipun diuji di UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Bulungan, pengujian ini untuk mengecek kandungan bahan yang digunakan pedagang dalam membuat takjil.
“Kami dari tim gabungan melakukan pengawasan takjil yang terbagi 3 tim,” ungkap Kepala Loka POM Di Kota Tarakan Musthofa Anwari kepada benuanta.co.id, Selasa 27 April 2021.
Dengan pembagian tim ini lebih efektif karena pengambilan sampel takjil tak hanya di satu tempat melainkan acak. Setidaknya dari tiap tim ini mengambil 15 sampel dari beberapa pedagang untuk diuji.
“Dari setiap tim ambil 15 sampel sehingga totalnya ada 45 sampel yang terdiri dari panganan kue, sirup, cendol maupun masakan,” jelasnya.
Kata dia, pengujian ini untuk mengetahui adanya bahan berbahaya yang terkandung dalam setiap produk takjil tersebut berupa borak, formalin, Metanil Yellow dan Rhodamin B. Namun pemeriksaan bahan berbahaya dari 45 sampel ini tidak ditemukan bahan yang mencurigakan.
“Dari 45 jenis panganan takjil mulai ote-ote, cendol, sirup, kue lapis dan sebagainya itu, Alhamdulillah, untuk Kabupaten Bulungan hasil uji itu aman untuk dikonsumsi dan tidak mengandung bahan berbahaya,” sebut Musthofa.
Dia menuturkan kepada masyarakat yang ingin mengetahui makanan takjil yang menggunakan bahan berbahaya itu bisa terlihat jelas. Misalnya menggunakan Rhodamin B maka minuman itu akan terlihat mencolok warnanya seperti merah terang.
“Tapi untuk menggunakan formalin, memang harus menggunakan tes kid, nah kalau borak biasanya untuk pentol itu akan kelihatan kenyal sekali,” pungkasnya.(*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli