NUNUKAN – Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah yang dipulangkan dari Malaysia pada 22 dan 23 April 2021 lalu, 8 orang diantaranya dinyatakan positif Covid-19. Hal itu setelah keluarnya hasil pemeriksaan tes PCR.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Tarakan Wilker Nunukan, dr. Baharullah menjelaskan hasil pemeriksaan tes PCR yang dialkukan di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan terdapat 3 orang PMI bermasalah dengan positif Covid-19. Saat ini telah dilakukan karantina ketat dengan memisahkan yang postif dan kontak erat.
“Yang positif ini masih berada di rusunawa karena tidak memiliki gejala. Namun kita memindahkan tempatnya setiap orang satu kamar,” kata dr. Baharullah, Selasa (27/4/2021).
Adanya PMI yang terkonfirmasi postif covid-19 maka tidak akan dipulangkan ke kampung halamannya hingga benar-benar dinyatakan sembuh. Sementara yang tidak ada gejala bisa melanjutkan perjalanan dengan syarat pemeriksaan tes antigen.
“Yang terkonfirmasi positif covid-19 ini akan kita serahkan ke tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Nunukan,” jelasnya.
Terpisah, Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan, Aris Suyono mengatakan hari ini ada penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Nunukan sebanyak 11 orang diantaranya 7 orang PMI yang dideportasi ke Nunukan, dan 4 orang dari Nunukan.
“Sebanyak 8 orang ini kasus terkonfirmasi positif covid-19 adalah impor 1 orang dari Kecamatan Sebuku sedangkan 7 orang ini dari Malaysia,” jelasnya.
Aris Suyono mengatakan PMI bermasalah yang terkonfirmasi positif covid-19 dideportasi merupakan kasus import, pelaku perjalanan luar negeri dengan pemeriksaan PCR positif. Sementara itu, sebanyak 10 orang dan telah menyelesaikan isolasi mandiri dinyatakan sembuh. Total terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 85 orang yang tengah melakukan perawatan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor : Nicky Saputra
