Rachmawati Zainal: Kenalkan Kerajinan Kaltara Melalui E-Commerce

TANJUNG SELOR – Usai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Malinau, Senin (26/42021), acara dilanjutkan dengan pelantikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan pengukuhan Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masa bakti 2021-2024, oleh Hj. Rachmawati Zainal SH selaku Ketua Dekranasda Provinsi Kaltara dan Bunda PAUD Provinsi Kaltara.

Sesuai Surat Keputusan Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Utara Nomor 02/Dekranasda-KU/SK/IV/2021, dan Surat Keputusan Bupati Bulungan; Bupati Tana Tidung; dan Bupati Malinau, disebutkan Sri Nurhandayani Syarwani sebagai Ketua Dekranasda dan Bunda PAUD Kabupaten Bulungan; Vamelia Ibrahim Ketua Dekranasda dan Bunda PAUD Kabupaten Tana Tidung; dan Maylenty Wempi sebagai Ketua Dekranasda dan Bunda PAUD Kabupaten Malinau.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1588 votes

Mengawali kata sambutannya, Rachamawati Zainal mengapresiasi kreativitas pengelolaan Desa Pulau Sapi di Kabupaten Malinau, saat dirinya berkunjung ke desa wisata tersebut beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  BPD Kaltimtara Siapkan Rp 2 Miliar Penukaran Uang Kecil untuk Hari Raya

“Saya sudah melihat Pulau Sapi sangat bagus, saya mau dikembangkan, minimal dipertahankan,” harapnya.

Rachmawati Zainal menjelaskan bahwa saat ini Dekranasda Provinsi Kaltara sedang berupaya membantu para pengrajin untuk memasarkan produknya melalui platform Digital E-Commerce, sehingga dapat memperluas jangkauan pemasaran, tidak hanya di Kaltara tetapi ke seleluruh Indonesia bahkan pasar internasional.

“Saya sebagai ketua TP-PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) sekaligus ketua Dekranasda, yang pertama, akan memasarkan produk-produk Kaltara,” ujar ibu gubernur ini saat memberikan kata sambutannya.

Alhasil, artis Krisdayanti tertarik untuk membeli dan mempromosikan tas khas Kaltara. “Alhamdulillah, saya bertemu banyak rekan dan juga pejabat di ibukota, salah satunya Krisdayanti sudah memesan satu tas untuk di endorse katanya,” ucap Rachmawati Zainal disambut tepuk tangan para undangan.

Baca Juga :  Baznas Kaltara Siapkan 18 Ton Beras untuk Mustahik

Rachmawati Zainal juga berpesan, agar ketika terjadi peningkatan permintaan pasar terhadap produk khas Kaltara, pengrajin tetap mempertahankan kualitas produknya, dan tidak menurun.

“Jadi saya mohon terutama khususnya ketua TP-PKK Kabupaten Malinau agar bisa lebih mengedepankan pengrajin batik dan pengrajin tas,” kata Rachmawati.

Selanjutnya, untuk menaikkan nilai produk kerajinan, Dekranasda Provinsi Kaltara mendorong pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), sertifikasi halal bagi produk pengrajin Kaltara dan perbaikan kemasan/packaging .

“Kemarin saya dengar ada sumbangan gubernur untuk packaging (kemasan), karena harga packaging itu mahal, kita mengambil surat mengambil alih, sehingga packaging itu satu tempat, sehingga dari Malinau, dari Nunukan, dan KTT satu pintu untuk packaging,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Rachmawati Zainal juga bergembira karena telah mengukuhkan ketua Bunda PAUD kabupaten. Baginya keberadaan Bunda PAUD sangat penting dalam mewujudkan layanan PAUD yang berkualitas di daerah, meski dalam penyelenggaraannya relatif kompleks.

Baca Juga :  Pertamina Tambah Kuota BBM dan LPG untuk Kebutuhan Ramadan hingga Lebaran

“Permasalahan mulai dari rendahnya jumlah anak usia dini yang terdaftar dalam satu lembaga PAUD yang baru mencapai 27 persen, belum maksimalnya layanan PAUD holistik integratif, tenaga pendidik yang tidak seimbang dengan luas wilayah, minimnya sarana dan prasarana PAUD, serta masalah kesejahteraan pendidik dan tenaga pendidikan,” bebernya.

Pengukuhan Bunda PAUD Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung, bagi Rachmawati Zainal, merupakan momentum yang sangat penting dan strategis untuk Bunda PAUD dan mitra Bunda PAUD dalam menyiapkan program penyelenggaraan pendidikan anak usa dini yang berkualitas di masing-masing kabupaten/kota dan sebagai bagian dari komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara mewujudkan pelaksanaan program wajib belajar 16 tahun.(ahy)

Sumber: Diskominfo Kaltara
Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *