Ketua IDI Kaltara : Secara Prinsip IDI Kaltara Setuju Penggunaan GeNose

 IKATAN Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mendukung penggunaan alat skrining bernama GeNose yang dikembangkan oleh Universitas Gajah Mada (UGM) sebagai salah satu syarat bepergian. Pertimbangan IDI Kaltara mendukung penggunaannya karena dapat memudahkan masyarakat dalam bepergian seperti menggunakan maskapai pesawat.

Dijelaskannya, skrining dengan GeNose jangka waktu menunggu hasil pemeriksaannya relatif cepat hanya 2 menit bisa diketahui hasilnya apakah positif atau negatif. Kemudian manfaat lainnya biaya yang lebih murah dibandingkan dengan swab antigen dan PCR dengan rate harga di atas GeNose.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1547 votes

“Secara prinsip IDI Kaltara setuju penggunaan GeNose sehingga membantu masyarakat langsung ke bandara, dan itu prosesnya tidak terlalu lama. Ini kan namanya skrining, namanya skrining tidak bisa diharapkan 100 persen, tetapi skrining dengan system GeNose pertama mengurangi waktu dan biaya, jadi secara ilmiah bisa dipertanggungjawabkan untuk hasil pemeriksaannya, IDI Kaltara sangat mendukung,” ungkap Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kaltara, dr. Franky Sientero, Sp.A kepada Benuanta.

Dari tingkat akurasi skrining menggunakan GeNose diakui dr. Franky memang tidak seakurat antigen dan PCR, namun semuanya sama-sama alat skrining. Ia menyarankan bagi masyarakat yang memanfaatkan GeNose namun masih ragu hasil pemeriksaan bisa langsung swab PCR untuk mengetahui hasil diagnosanya apakah positif Covid-19 atau tidak.

“Akurasinya memang tidak setinggi swab antigen, tetapi semua sama-sama skrining, kalau kita curiga kita bisa langsung masuk PCR antigen, standar GeNose untuk Covid-19 harus PCR bukan antigen, jadi menurut saya bolehlah dipakai,” terangnya.

“Ini lebih murah, kalau antigen rata-rata Rp 200 ribu, kalau ini puluhan ribu saja GeNose, kalau saya pribadi setuju saja GeNose untuk perjalanan pilihannya ada antigen, PCR dan GeNose, walaupun akurasi agak rendah tapi dua-duanya alat skrining,” ujarnya.

Ketua IDI Kaltara ini cukup senang melihat angka kasus Covid-19 di Tarakan  telah menurun termasuk di Kaltara. Ia mengimbau agar masyarakat tetap menaati protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan.

“Kedua angkat kejadian Covid-19 di Kaltara menurun, kalau kita setia dan taat mungkin protokol kesehatan itu yang lebih penting, itu jauh lebih penting, swab tetap dilakukan,” tutupnya. (ram)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *