TANA TIDUNG – Vamelia Ibrahim Ali resmi dilantik jadi ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kabupaten Tana Tidung (KTT) dan juga sebagai Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) KTT oleh Ketua Dekranasda Provinsi Kaltara yang juga menjabat ketua Bunda PAUD Provinsi Kaltara, Hj. Rachmawati Zainal, SH yang dilaksanakan di Gedung Gabungan Dinas (Gadis) Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Senin 26 April 2021.
Pelantikan Ketua Dekranasda dan Bunda PAUD dilakukan setelah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Malinau. Turut dilantik Nyonya Sri Murhandayani Syarwani, S.Pd selaku Ketua Dekranasda dan Bunda PAUD Kabupaten Bulungan serta Nyonya Maylenti Wempi W selaku Ketua Dekranasda dan Bunda PAUD Kabupaten Malinau.
Dalam sambutannya, Hj. Rachmawati Zainal, SH., menjelaskan bahwa saat ini Dekranasda Provinsi Kaltara sedang berupaya membantu para pengrajin untuk memasarkan produknya melalui platform Digital E-Commerce. Sehingga dapat memperluas jangkauan pemasaran, tidak hanya di Kaltara tetapi ke seluruh Indonesia, bahkan pasar internasional.
“Saya sebagai ketua TP-PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) sekaligus ketua Dekranasda, yang pertama, akan memasarkan produk-produk Kaltara,” ujar ibu gubernur tersebut.
Rachmawati Zainal juga berpesan, agar ketika terjadi peningkatan permintaan pasar terhadap produk khas Kaltara, pengrajin tetap mempertahankan kualitas produknya, dan tidak menurun.
Lebih lanjut ia menyampaikan agar sebagai Bunda PAUD harus berperan aktif sebagai tokoh sentral bagi pengembangan anak usia dini. Bunda PAUD pun secara tidak langsung bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter dan moral pada anak.
Sementara itu,Vamelia Ibrahim Ali usai dilantik menjadi Ketua Dekranasda KTT dan sebagai Bunda PAUD menuturkan bahwa pihaknya akan fokus untuk berperan aktif dalam membantu Pemerintah Daerah dalam mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat. Seperti pembinaan dan kesehatan keluarga, serta akan berupaya mengembangkan kerajinan khas daerah KTT dan membantu mengatasi permasalahan stunting atau permasalahan gizi pada anak.
Menurutnya, masih banyak para pengrajin di KTT yang belum terintegrasi. Hal ini disebabkan oleh minimnya informasi maupun pemasaran, dan ini menurutnya perlu peran aktif dari Dekranasda untuk membantu permasalahan-permasalahan bagi para pengrajin di KTT.
Tambahnya, sebagai Ketua Bunda PAUD Kabupaten tentu sangat dibutuhkan untuk menjalankan program-program untuk peningkatan pendidikan bagi anak usia dini. Sebab menurutnya pendidikan bagi anak usia dini sangat dibutuhkan, karena berpotensi terhadap pembentukan karakter dan moral pada anak.
“Sebagai mitra pemerintah tentunya kami harus berperan aktif dalam mendukung program-program yang dijalankan Pemerintah, dengan bekerja nyata dan tidak hanya seremonial semata,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut ia juga menyampaikan akan membantu pemerintah Daerah KTT dalam mendukung upaya memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, dengan melakukan sosialisasi di tingkat keluarga maupun umum.
“Serta membantu Pemerintah Daerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat terutama yang ada di daerah pedesaan, dan dapat berperan aktif dalam menunjang pergerakan pembangunan daerah,” tutupnya.(*)
Reporter: Dwi
Editor: M. Yanudin