Tinjau Pekerjaan Pembangunan Drainase, Walikota Instruksikan DPUTR Untuk Terus Dipantau

TARAKAN – Walikota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes., meninjau pekerjaan pembangunan drainase dan pengaspalan yang berlokasi di Jalan Aki Balak Depan Yonif 613 Raja Alam. Peninjauan ini dilakukan di sela-sela kunjungannya di berbagai obyek wisata Kota Tarakan pada Minggu (25/4/2021).

Dari pengamatan di lapangan, terlihat bahwa saluran drainase telah berfungsi dan jalan yang selama ini menjadi keluhan warga telah dilakukan pengaspalan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1560 votes

Ke depannya, upaya penanganan banjir di kawasan 613 akan terus menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan dan upaya berkelanjutan akan terus diambil agar masalah banjir dan rusaknya jalanan akibat genangan air dapat teratasi secara permanen.

Sejatinya perbaikan jalan yang dilakukan Pemkot Tarakan ini telah rampung. Pekerjaannya dimulai sejak tahun lalu dengan pelebaran drainase, dilanjutkan tahun ini dengan kegiatan pengaspalan yang selesai belum lama ini.

“Mestinya sih selesai beberapa waktu yang lalu. Hanya dalam kondisi kalau hujan tidak bisa kerja karena itukan hot mix. Jadi kalau cuaca hujan pasti mereka berhenti, tetapi Alhamdulillah saya kira sudah selesai,” ujar Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes kepada awak media, Minggu (24/4/2021).

Pemkot Tarakan sendiri cukup teliti dalam memperbaiki jalan tersebut. Perbaikan drainase dilakukan terlebih dulu agar bisa menampung longsoran pasir dari bukit jika turun hujan.

Hal itu dilakukan berdasarkan pengamatan Pemkot Tarakan, yang mana persoalan biang keladi kerusakan jalan selama ini sebabkan jika turunnya hujan menyebabkan longsoran pasir meluap ke jalan karena tidak bisa tertampung di drainase.

Jika sudah begitu upaya membuat tanggul sendiri juga tidak bisa menahan longsoran pasir. Sementara untuk melakukan reboisasi, membutuhkan waktu untuk menunggu pohonnya tumbuh.

“Oleh karena itu waktu itu saya minta dari PU untuk drainasenya dulu yang diprioritaskan. Dibuatnya agak lebar supaya drainase ini di samping untuk saluran air, untuk penampungan sementara pasir yang turun dari atas,” terangnya.

Perbaikan drainase sendiri baru selesai di awal tahun. Bukan tanpa sebab, menurut Khairul, ada kendala yang dihadapi dalam pembuatannya. Seperti adanya jaringan tegangan listrik yang cukup tinggi, serta ada pipa air yang cukup besar yang beberapa kali terkena eksavator sehingga sering putus. Namun perlahan hambatan itu bisa diatasi.

Sebelum mengaspal jalan, Pemkot Tarakan sebenarnya ingin membuat lagi drainase lagi di samping SD, untuk mengalirkan dari drainase sebelah menuju pembuangan di jembatan. Akan tetapi, karena keinginan masyarakat agar jalan bisa segera diaspal, pemkot akhirnya menyelesaikan pengaspalan.

Orang nomor satu di Tarakan ini juga berharap agar DPUTR Tarakan dapat memantau secara rutin kondisi pasir pada drainase. Jika menumpuk, Khairul meminta untuk segera dikeruk agar tidak sampai meluap ke jalan.(*)

Reporter: Yogi Wibawa
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *