Waktu Tunggu Malinau Paling Cepat, Daftar Sekarang, Berangkat Haji 15 Tahun Lagi

TANJUNG SELOR – Walaupun belum ada instruksi dari pemerintah untuk melakukan perjalanan ibadah haji ke Arab Saudi, namun calon jemaah haji (CJH) asal Indonesia terus dipersiapkan oleh pemerintah, terutama CJH dari Provinsi Kalimantan Utara.

“Kita sudah siap, bahkan sudah melakukan beberapa kegiatan, di antaranya manasik haji, persiapan dan pembuatan dokumen dan visa. Kita pun telah memberikan vaksinasi kepada 414 CJH kita,” ungkap Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kaltara, Suriansyah kepada benuanta.co.id, kemarin.

Baca Juga :  Buka Pra Musrenbang RKPD 2025, Upayakan Pembangunan Lebih Terarah

Terkait izin ibadah haji, Kementerian Agama RI belum mendapatkan dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Sehingga pihaknya belum dapat memastikan apakah CJH tahun ini atau CJH yang sempat tertunda perjalanannya pada tahun 2020 lalu dapat berangkat.

“Jadi memang prinsipnya berkeadilan, kepastian dan semuanya terbuka. Sampai hari inipun kami belum ada informasi resmi terkait pemberangkatan,” jelasnya.

Dia mengaku waktunya sudah mepet, pasalnya dalam rencana perjalanan haji (RPH) ada kemunduran 1 minggu tiap tahunnya sampai 8 hari. Kata dia, dalam waktu normal keberangkatan biasanya di bulan Zulhijjah.

Baca Juga :  Gubernur Harap Peserta Rakor I-PRO Siapkan Materi Promosi untuk Calon Investor

“Jika Zulhijjah tahun ini di bulan Juli, maka di bulan itu sudah berangkat. Tapi 3 atau 4 bulan sebelumnya sudah ada persiapan,” ucapnya.

Untuk kuota haji, kata Suriansyah tidak ada perubahan. Sesuai yang sudah diberikan pemerintah pusat sebanyak 414 orang untuk Kaltara. Dengan tambahan 3 orang petugas, maka jumlahnya ada 417 orang. “Jadi jumlah CJH kita peringkat 6 terbesar di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga :  Reforma Agraria Upaya Tuntaskan Tumpang Tindih Lahan di Bulungan

Dia menambahkan, untuk keberangkatan semua CJH yang sudah mendaftar, maka bisa menunggu hingga puluhan tahun. Jadi waiting list CJH di Kaltara mencapai 30 ribu orang lebih. Dengan kuota pusat 414 orang, maka ada kabupaten yang baru bisa berangkat di tahun 2030 dan 2031.

“Yang paling cepat itu Malinau kalau tidak salah antara 13 hingga 15 tahun baru berangkat,” pungkasnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *