Tari Pagar Betis dan Ulung Da’ah Sambut Kedatangan Gubernur dan Wagub di Malinau, Ini Maknanya..

MALINAU – Usai melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Krayan Induk dan Krayan Tengah, Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang SH M.Hum bersama Wakil Gubernur (Wagub) Dr. Yansen TP M.Si serta rombongan tiba di Bandara RA Besing, Kabupaten Malinau, Jumat (9/4/2021).

Kunjungan Gubernur dan Wagub Kalimantan Utara (Kaltara) disambut hangat oleh Ernes Silvanus selaku Pelaksana Harian (Plh) Bupati Malinau dengan didampingi oleh sang istri, Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malinau, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Malinau, para Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ketua lembaga adat di Kabupaten Malinau, serta perangkat pemerintah lainnya.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1555 votes

Tak hanya itu, masyarakat pun turut hadir dalam penyambutan tersebut. Antusias masyarakat terlihat pada saat penyambutan dengan upacara adat Tidung. Acara dilanjutkan dengan prosesi pemotongan kayu rotan sebagai bentuk diterimanya Gubernur Zainal dan Wagub Yansen beserta rombongan.

Baca Juga :  SAKIP Pemprov Kaltara Ditargetkan Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Malinau, Lambang menjelaskan bahwa upacara Tidung yang digunakan adalah Timug Bensalui yang berarti air penyejuk.

“Diharapkan Gubernur dan Wagub Kaltara serta rombongan yang datang ke Malinau dapat merasa aman dengan hati yang tenang dan segar,” bebernya.

Dia juga menjelaskan bahwa pasangan pemimpin Kaltara tersebut juga disambut dengan tarian Dayak Lundayeh seperti Pagar Betis dan Ulung Da’ah.

Baca Juga :  Gubernur Kaltara Ajak ASN dan Masyarakat Berzakat 

Tirusel selaku Ketua Sanggar Tari Ulung Da’ah memaparkan, tarian Ulung Da’ah sendiri dulunya merupakan bagian dari penyambutan para pahlawan yang telah kembali dari medan perang. Sekarang tarian ini merupakan bentuk penghargaan terhadap para pemimpin yang telah berjasa dalam memberikan perjuangan untuk membangun Kaltara.

“Budaya leluhur ini jangan sampai luntur, harus terus kita pertahankan karena ini bentuk penghormatan kepada para pemimpin yang datang ke daerah kita. Diharapkan mereka (para pemimpin, Red.) dapat terus berjuang dalam memajukan daerah ini,” ujarnya tegas.

Selain itu, Ketua Adat Dayak Lundayeh Malinau, Paulus Lapang memperlihatkan suka citanya akan kedatangan Gubernur Zainal dan Wagub Yansen. Ia menyampaikan apresiasi masyarakat Malinau atas usaha yang dilakukan oleh pemimpin Kaltara ini di usia pemerintahannya yang masih muda.

Baca Juga :  Biro PBJ Kaltara Dorong Setiap OPD Gunakan E-Katalog

“Sejak dilantik pada 15 Februari 2021 lalu atau tepatnya 54 hari setelah dilantik, Gubernur dan Wagub Kaltara berkenan hadir. Tentunya ini menjadi apresisasi yang sangat besar kepada Gubernur dan Wagub Kaltara,” jelasnya.

“Terlebih lagi pasca pelantikan, Gubernur dan Wagub sangat cepat dalam melihat dan menyambangi masyarakat dari desa ke desa, pedalaman, dan perbatasan di Kaltara. Hal ini guna mendengarkan langsung jeritan masyarakat pedalaman dan perbatasan di Kaltara yang selama ini memang butuh perhatian,” bebernya lagi. (saq/mil)

Sumber: Diskominfo Kaltara
Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *