TARAKAN – Musibah kebakaran menjadi momok yang menghantui masyarakat yang tak pernah terduga waktunya, terutama masyarakat Kota Tarakan. Menilik beberapa kejadian yang terjadi selama sebulan ini, dinilai sebagian penyebabnya yakni korsleting listrik.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Tarakan, Eko P Santoso menjelaskan bahwa adanya ketidak pemahaman masyarakat menggunakan instalasi listrik sehingga memicu potensi kebakaran.
“Jadi sebagian besar penyebab kebakaran sebulan ini yaitu korsleting listrik. Lagi-lagi, ini bukan kesalahan PLN. Dimana wewenang PLN hanya sampai di meteran listrik, selebihnya merupakan tanggung jawab pemilik bangunan untuk menjaga dan tingkatkan kewaspadaan,” jelas Eko kepada benuanta.co.id pada Selasa, 6 April 2021.
Baca Juga : Tangani 189 Kasus Kebakaran dan Non Kebakaran Selama 2020, PMK Tarakan Keluhkan Banyak Peralatan Rusak
Baca Juga : PMK Sebut Kebakaran Hanguskan Lantai Dua Rumah Warga di Belakang Gang Tambak
Kata dia, terkadang masyarakat menggunakan kabel-kabel yang tidak standar dalam instalasi listrik dan juga melakukan penambahan daya diluar ketentuan dari PLN.
Eko beberkan pihaknya mengedepankan kesiapsiagaan dalam penanganan kejadian kebakaran ini.
“Kami selalu siap siaga setiap detikpun, tidak pandang momentum apapun. Namun jelang bulan Suci Ramadan ini kami harap masyarakat selalu waspada dan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) instalasi listrik dari PLN,”
PMK gencar melakukan sosialisasi di masyarakat berupa pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.(*)
Reporter: Kristianto Triwibowo
Editor: Ramli