Jelang Ramadan, Tim Terpadu Akan Pantau Harga Kebutuhan Pokok

TANJUNG SELOR – Sebelum memasuki bulan puasa, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Provinsi Kaltara akan melaksanakan pengecekan ketersediaan kebutuhan pokok di lapangan.

Disperindagkop tidak menginginkan adanya kelangkaan bahan pangan di pasar, hingga membuat masyarakat kehabisan kebutuhan pokok.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1586 votes

“Kita siapkan tim terpadu dengan melibatkan semua instansi vertikal dari Polda, Polres dan Satpol PP. Ini pengawasan barang menjelang hari besar keagamaan, yakni puasa dan lebaran Idulfitri,” ungkap Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltara, Hartono kepada benuanta.co.id, kemarin.

Baca Juga :  Gubernur Koordinasikan Ekstra Flight Khusus Mudik Lebaran 

Dia menuturkan, ada beberapa komoditi yang memang langka dan mahal dari tahun ke tahun, yakni cabai. Komoditi ini memang paling banyak dicari saat bulan Ramadan. Saat stok menipis maka harga juga akan semakin tinggi.

“Kalau kurang seperti tahun kemarin itu lombok, sekarang juga itu masih mahal. Kemudian yang mahal itu ayam potong saat lebaran, normalnya Rp 45 ribu tapi pernah melampaui dari harga itu, sekitar Rp 80 ribu per kilogram, ” jelasnya.

Baca Juga :  Aktifkan Satgas RAFI, Pertamina Memastikan Layanan Energi Selama Ramadan dan Idul Fitri 1445 H di Kaltara Terpenuhi

Pihaknya pun telah memberikan patokan sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 45.000, jika melebihi maka pedagang ini akan dikenakan sanksi. Untuk menekan lonjakan harga, maka pihaknya akan terus turun ke lapangan melakukan pantauan. “Kita berikan sanksi minimal teguran secara lisan. Tapi selama ini masih normal,” bebernya.

Hartono menyebutkan, ada 2 lokasi sasaran tim melakukan pengawasan. Yakni di Tarakan dan Bulungan. Dia mengatakan, tak hanya pengawasan masalah harga, tapi mengecek barang pokok yang sudah kedaluwarsa.

Baca Juga :  Baznas Kaltara Siapkan 18 Ton Beras untuk Mustahik

“Untuk barang ED ini setiap saat akan masuk ke pertokoan atau minimarket mengecek. Ketika didapati akan kita tarik dan musnahkan, biasanya makanan instan seperti mi dan sarden,” pungkasnya. (*)

 

Reporter: Heri Muliadi

Editor : Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *