Persiapan Pembelajaran Tatap Muka, Disdik KTT Lakukan Simulasi

TANA TIDUNG – Dalam rangka persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Pemerintah Kabupaten Tana Tidung (KTT) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) KTT melakukan simulasi PTM yang dilakukan di SDN 001 Tana Tidung, dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat dan diawasi oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 KTT dan Dinas Kesehatan (Dinkes) KTT.

Simulasi yang berlangsung dari pukul 07.00 Wita hingga 10.00 Wita, dan akan dilaksanakan selama dua hari, Rabu (31/3/21) dan Kamis (1/4/21).

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2128 votes

Kepala SDN 001 Abdul Manaf mengatakan bahwa selama pelaksanaan simulasi berjalan dengan baik dan lancar dan diungkapkannya bahwa dua hari sebelum pelaksanaan simulasi dari sekolah sudah memberitahu kepada para orang tua, untuk menyiapkan anak-anak mereka agar lebih memperhatikan aturan prokes sehingga saat tiba di sekolah anak-anak tinggal menyesuaikan saja.

“Alhamdulillah simulasi PTM berjalan lancar dan anak-anak sangat mengikuti aturan prokes, anak-anak tidak hanya menggunakan masker tapi juga face shield yang sudah diberikan sekolah sebelumnya, selain itu persiapan fasilitas pencuci tangan di tiap titik menuju kelas sudah dipersiapkan jadi anak-anak sebelum dan sesudah belajar akan langsung mencuci tangan dan dilakukan secara bergantian serta menjaga jarak” ungkapnya.

Dijelaskannya bahwa Siswa-siswi yang mengikuti simulasi PTM dibatasi hanya 10 orang setiap kelas, mulai Kelas 4, Kelas 5 dan Kelas 6 saja atau kelas tinggi sedangkan kelas rendah seperti Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3 akan menyusul setelah dipastikan simulasi kelas tinggi berhasil dan memulai PTM 5 April mendatang hingga tiga bulan ke depan.

“Jam belajar disepakati 2 kali 35 menit, jam istirahat setelah 35 menit pertama selama kurang lebih 20 menit, untuk antre cuci tangan sebelum makan dan anak-anak wajib bawa bekal sendiri dari rumah masing-masing tanpa berbagi makanan atau minuman dengan teman, pastinya tetap menjaga jarak saat istirahat makan” tuturnya.

Selain itu, dijelaskannya bahwa para orang tua harus menjemput anak-anak 10 menit sebelum bubaran sekolah, dan anak-anak dipastikan sebelum meninggalkan sekolah pun dicek suhu tubuh dan dicatat, pengecekan suhu dan pencatatan dilakukan dengan antri agar mereka tetap menjaga jarak dan tidak berkerumun.

“Para orang tua juga sudah kami beritahu agar menjemput anaknya 10 menit sebelum pulang sekolah, agar anak-anak tidak bermain atau berkumpul setelah pulang sekolah, dan sebelum meninggalkan sekolah anak-anak juga akan kita lakukan pengecekkan suhu,” tutupnya.(*)

Reporter: Dwi
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *