TARAKAN – Ancaman terorisme bisa terjadi kapan saja jika tidak dilakukan pencegahan sedini mungkin oleh masyarakat. Terlebih paham terorisme bisa saja masuk ke golongan masyarakat sehingga perlu adanya kerjasama yang baik dari pemangku kebijakan untuk mencegah hal tersebut. Hal itu dijelaskan langsung oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tarakan, Muhammad Haris.
Dijelaskannya, Kesbangpol Tarakan tak menampik bahwa masyarakat rentan terpapar, hingga menjadi simpatisan kelompok-kelompok radikalisme yang telah mendapat rapor merah masih ditemukan di Bumi Paguntaka sebutan lain Kota Tarakan.
“Saya pikir masih adalah (simpatisan kelompok radikal), tetapi dengan adanya tim terpadu baik dari sisi yang beragam seperti pengawasan orang asing ada di imigrasi terus ada aliran kepercayaan yang dikomandoi oleh Kepala Kejaksaan. Kerjasama dengan intelijen yang ada, sampai sejauh ini memang kita masih waspadai terus, kita pantau terus,” ujar Kepala Kesbangpol Kota Tarakan, Muhammad Haris kepada benuanta.co.id, Senin (30/3/2021).
Kendati jumlah simpatisan yang diketahui masih berada diangka puluhan orang, Haris menegaskan pihaknya juga akan terus memaksimalkan pengawasan. Bila perlu, kata dia, masyarakat juga harus lebih terbuka untuk memberikan informasi dalam konteks tersebut.
“Lebih relatif terjagalah Tarakan ini, tetapi jangan juga menganggap remeh. Maka perlu sinergisitas perilaku yang baik, terutama pemangku kebijakan itu harus humanis lah dengan masyarakat. Sehingga betul-betul rasa kemanusiaan itu bisa terwujud rasa aman dan damai di Tarakan,” tandasnya. (*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor : Nicky Saputra