Kepada Irianto, Iwan Setiawan : Tak Mau Dikritik, Jangan jadi Pejabat

TANJUNG SELOR – Keterangan Irianto Lambrie saat memberi kesaksian korban di Pengadilan Negeri Tanjung Selor, Senin 29 Maret 2021 tadi, ditanggapi Iwan Setiawan yang duduk sebagai terdakwa dalam kasus ini.

Seperti diketahui, Iwan Setiawan menjadi terlapor dalam kasus dugaan pencemaraan nama baik terhadap mantan gubenur Kaltara, Irianto Lambrie. Dalam sidang tadi, JPU menghadirkan pelapor beserta beberapa saksi dari Pemprov Kaltara.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2024 votes

Baca Juga: Irianto Sebut Masih Wajar Anggaran Humas Lebih Besar dari Perikanan dan Kelautan

Dalam kesaksiannya, Irianto mengaku merasa difitnah dengan postingan-postingan Iwan Setiawan di media sosial. Seperti terkait besarnya anggaran Humas yang lebih tinggi dari anggaran perikanan dan kelautan.

Baca Juga :  Seorang Anak Nyaris Jadi Korban Penculikan di Nunukan

Selain itu juga soal pejabat impor dan anaknya yang masuk menjadi Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Kaltara.

Iwan Setiawan menuturkan, apa yang disampaikan oleh saksi korban berupa postingannya itu memang diakuinya. Salah satunya anaknya Arkanata Akram menjadi TGUPP pembiayaannya ditanggung oleh APBD dan diterbitkan SK.

“Masalah pegawai impor dari luar Kaltara, beliau mengakui jika ada dari seluruh Indonesia, Kaltim juga ada nanti kita akan tanyakan kepada BKD. Beliau juga mengakui anggaran kehumasan lebih besar daripada perikanan dan kelautan,” ucap Iwan.

Baca Juga :  Terduga Pemilik Kayu Ilegal Dikantongi Satreskrim Polres Berau

Iwan juga mengaku pernah memosting KKN terhadap Irianto Lambrie yang mungkin ditafsirkan sebagai Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Padahal dia mengartikan KKN adalah Kerja Kurang Nyata atas pemerintahan Irianto saat itu.

“Saya kan waktu itu posting KKN ada tanda tanya, dan waktu itu bilang KKN itu kerja kurang nyata dan sudah dijawab di koran. Jadi 3 postingan saya dia benarkan semua,” jelasnya.

Iwan mengatakan, jika tidak mau dikritik oleh orang banyak, jangan menjadi pejabat publik. Dirinya saja saat ini menjabat sebagai Dirut PDAM Tarakan selalu legowo saat dikritik oleh pelanggan. “Saya saja dibilangi mafia gas, juga Dirut Air Keruh, saya tidak pernah marah. Itu bentuk kritikan yang mengingatkan kita untuk lebih baik bekerja,” paparnya.

Baca Juga :  Bobol Rumah dan Konter HP, Mantan PMI Ini Diringkus Polisi

Di samping itu, Iwan mengaku memiliki beban moral yang sudah menjadi tim relawan door to door untuk memenangkan Irianto menjadi gubernur Kaltara saat ini. Sehingga wajar jika dia mengkritik kinerja pemerintah yang dirasa kurang pro rakyat.(*)

 

Reporter: Heri Muliadi

Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *