Dinkes Bulungan Maksimalkan Pembangunan, hingga Pemindahan Puskesmas Tanah Kuning

TANJUNG SELOR – Fasilitas kesehatan yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan, akan dilakukan peningkatan. Tentu tujuannya agar pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan, Imam Sujono menuturkan beberapa bangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mendapatkan pembenahan.

“Ada beberapa di Puskesmas ini dilakukan rehab bangunan. Jadi memang rehab rata-rata pekerjaannya, contoh di Desa Pimping itu rehab UGD pada Puskesmas Pimping,” ucap Imam Sujono kepada benuanta.co.id.

Tak hanya itu, fasilitas dan kesehatan di Kecamatan Tanjung Palas Tengah, akan dilakukan rehab yakni rumah dinas serta pengerjaan siring. Kemudian di Kecamatan Bunyu ada pembangunan rumah sakit pratama Bunyu.

Baca Juga :  BMKG Perkirakan Hujan dengan Intensitas Tinggi Terjadi di Bulungan

“Di Salimbatu itu rumah dinas, ada juga siring,” bebernya.

Kemudian, lanjut dia, di Kecamatan Peso ada perencanaan pembangunan Unit Gawat Darurat Puskesmas Long Bia. Lalu di Kecamatan Tanjung Palas Timur ada pengerjaan Puskesmas Sajau dan pemindahan Puskesmas Tanah Kuning.

“Puskesmas Tanah Kuning itu rencananya kita mau pindahkan ini baru proses perencanaan. Puskesmas Tanah Kuning itu sudah kita usulkan untuk perencanaan itu proses. Lahannya sudah ada juga,” ujarnya.

Baca Juga :  BMKG Perkirakan Hujan dengan Intensitas Tinggi Terjadi di Bulungan

Disinggung terkait pemindahan Puskesmas Tanah Kuning dari pinggir pantai ke dataran tinggi. Kata dia, karena Puskesmas Tanah Kuning masuk ke dalam garis sepadan, juga posisinya rawan dari potensi abrasi.

“Jadi Puskesmas yang lama ini masuk dalam garis sepadan, dalam Undang-undang Agraria siapapun tidak boleh membangun di garis sepadan pantai maupun sungai. Garis sepadan itukan 100 meter dari bibir pantai atau sungai,” Imam.

Baca Juga :  BMKG Perkirakan Hujan dengan Intensitas Tinggi Terjadi di Bulungan

Dikarenakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Bulungan minim, maka anggaran pembangunan semua fasilitas kesehatan ini dialihkan menggunakan dana dari pusat.

“Jadi pembangunan fisik rata-rata dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2021 karena dari APBD kecil,” pungkasnya. (*)

Reporter : Heri Muliadi

Editor : Nicky Saputra

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *