Ahmad Usman Kembali Nakhodai DPC PKB Tarakan 2021-2026, Ini Tantangannya

TARAKAN – Hasil Musyawarah Cabang (Muscab) PKB se Kaltara yang digelar Sabtu (13/3), untuk Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Tarakan kembali nama Ahmad Usman yang kini menjadi anggota DPRD Kaltara dipercaya memimpin DPC.

“Alhamdulillah melalui proses demokrasi sesuai dengan AD ART akhirnya menunjuk saya kembali memimpin DPC PKB Tarakan,” ungkapnya usai dilaksanakan Muscab yang dibuka secara virtual Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Ami.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2003 votes

Ahmad Usman mengakui, mempertahankan keberhasilan yang diperoleh selama memimpin DPC PKB jauh lebih berat dibandingkan mengejar target.

Baca Juga :  Arus Balik di Bandara Juwata Tarakan Meningkat dari Tahun Lalu

Diketahui, sebelumnya sebanyak 4 orang anggota DPRD Tarakan dari PKB. Bahkan, Ketua DPRD Tarakan saat ini dari PKB.

“Tantangan saya mempertahankan keberhasilan kemarin, saya kira itu tidak mengurangi semangat kita, susunan kepengurusan DPC PKB Tarakan semangat anak muda milenial,” jelasnya.

Isu bonus demografi di Indonesia saat ini juga termasuk bagian tantangan PKB ke depannya.

Baca Juga :  Dipilih sebagai Figur Calon Pilwali Tarakan, Hj Maryam : Saya Siap

“Kita dilanda bonus demografi dimana usia produktif lebih banyak daripada usia tidak produktif, ini kembali ke kita bagaimana memenejnya, seperti dua mata pedang. Kalau kita mampu memenejnya terjadilah gelombang akselerasi produktifitas yang tinggi, kalau tidak mampu terjadilah gelombang pengangguran yang luar biasa. PKB kami harapkan hadir disitu, melibatkan kader yang pasif dengan politik,” urainya.

Baca Juga :  Gibran Sebut ada Pembicaraan soal Kemungkinan Koalisi dengan PDIP 

Ia tak menambahkan, setelah Muscab PKB serentak ini dimungkinkan kembali serentak seluruh Indonesia diadakan penyusunan rapat kerja (Raker).

“Ada juknis dari DPP rapat kerja serentak dilakukan, inilah evaluasi dari DPP, DPP mencoba mentransformasi kepengurusan dari tradisional ke modern, tapi tidak meninggalkan pendekatan yang kultural karena kita dari Nahdatul Ulama,” tukasnya.(*)

Reporter: Ramli
Editor: Niki Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *