Disdikbud Bulungan Targetkan PTM Paling Lambat Digelar Awal April

TANJUNG SELOR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bulungan dalam waktu dekat akan menerapkan sistem pembelajaran tatap muka (PTM).

Salah satu kesiapan Disdikbud Bulungan dengan melakukan vaksinasi terhadap tenaga pengajar, yang nantinya banyak berhadapan dengan siswanya.

“Untuk tatap muka memang sudah kita rencanakan sudah lama. Karena sesuai implementasi dari SKB 4 Menteri, kita sudah membuat tlanstaf (pengajuan) ke Bupati,” ungkap Kepala Disdikbud Bulungan, Jamaluddin Saleh kepada benuanta.co.id, Sabtu 13 Maret 2021.

Baca Juga :  Reforma Agraria Upaya Tuntaskan Tumpang Tindih Lahan di Bulungan

Dia menuturkan jika Bupati Bulungan telah memberikan izin pelaksanaan PTM, maka di akhir Maret atau awal April 2021 telah terlaksana. Pasalnya dari evaluasi yang dilakukan dengan Kemenag Bulungan, BPBD Bulungan, Dinkes Bulungan dan Disdik Bulungan, ada 6 kecamatan yang sudah siap melakukan PTM.

“Hasil kesepakatan itu kita serahkan kepada Bupati sebagai tlanstaf, selanjutnya Bupati mengarahkan kita apakah kita diizinkan atau tidak. Karena di akhir Maret atau awal April kita rencanakan PTM berjalan,” ucapnya.

Baca Juga :  Sinergi Reforma Agraria di Bulungan Fokus Penataan Aset

Jamaluddin mengatakan tenaga pengajar yang mendapatkan vaksin masih sendiri. Sehingga dalam pelaksanaan tatap muka ini para guru tetap mengajar sembari menunggu vaksinasi.

“Pelaksanaan PTM ini sambil menunggu vaksin dilakukan kepada guru, ini akan seiring sejalan,” jelasnya.

“Kekhawatiran kita banyak hal yang kita hadapi yaitu kita harus melaksanakan mitigasi terhadap perkembangan anak, karena itu lebih utama dari ini dan itu tupoksi kita terutama mengenai kompetensi pembelajarannya,” sambungnya.

Baca Juga :  Reforma Agraria Upaya Tuntaskan Tumpang Tindih Lahan di Bulungan

Adapun 6 kecamatan yang siap tatap muka diantaranya Kecamatan Peso, Peso Hilir, Sekatak, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas Timur dan Tanjung Palas Tengah.

“Penambahan wilayah PTM ini akan berjalan fleksibel bisa saja di Kecamatan Tanjung Selor itu tidak dianjurkan tapi di Desa Baratan sebagai daerah tidak terpapar bisa dibijaki untuk PTM,” pungkasnya. (*)

 

Reporter: Heri Muliadi

Editor : Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *