Wilayah Terpencil Butuh Pembangunan Puskesmas di Lumbis Hulu Kabupaten Nunukan

NUNUKAN – Masyarakat Kecamatan Lumbis Hulu yang berada ujung Kabupaten Nunukan merupakan wilayah perbatasan Indonesia Malaysia. Untuk menempuh jarak tempuh ke Puskesmas sangat jauh dan memerlukan biaya yang sangat mahal.

Hal itu dirasakan salah satu warga masyarakat Kecamatan Lumbis Hulu, yakni Ananias yang saat ini sakit, Dia dirujuk atau harus mendapat pengobatan yang lebih memadai yang ada di Puskesmas Mansalong.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1554 votes

Jarak tempuh ke Puskesmas sangat jauh dan memerlukan biaya yang sangat mahal. “Dengan keterbatasan tersebut kami warga tetap berusaha agar dapat berobat mengharapkan kesembuhan, walaupun biaya sangat menyesakkan dada kami, karena harus menempuh perjalanan sungai mengunakan perahu tempel selama 4 jam perjalanan melintasi sungai Selalir dan sei Sembakung menuju Puskesmas Binter dan Puskesmas Mansalong dari Lumbis Hulu,” kata Ananias, Ahad (28/2/2021)

Baca Juga :  Pelabuhan Tunon Taka Diprediksi Sepi Penumpang pada Arus Mudik 2024

Selain itu disampaikan Plt. Camat Lumbis Hulu Justinus, saat ini pelayanan Kesehatan di Kecamatan Lumbis Hulu, cuma mengandalkan pelayanan Bidan dan Mantri Pamtas Penjaga Perbatasan, hal tersebut sangat membantu masyarakat.

Namun apabila ada warga yang sakit keras terpaksa harus di larikan ke Puskesmas yang berada di Mansalong Binter atau RSUD Respen Kabupaten Malinau.

“Doa kami kepada saudara Ananias agar cepat sembuh, tadi malam sekitar jam 20.37 beliau pingsan, menerima berita terbaru saya langsung menelpon Komandan Pos Pamtas Tau Lumbis meminta pertolongan pertama, karena ibu bidan magret lagi melayani orang sakit di desa Mamasin, dalam waktu yang bersamaan, dengan tidak menunggu lama pak Mantri Pos Pamtas langsung meluncur ke rumah pak Ananias, untuk melakukan pelayanan kesehatan, dari hasil pemeriksaan, harus dirujuk ke Puskesmas karena alat kesehatan dalam memberikan pelayanan sangat terbatas,” jelasnya.

Sekitar pukul 08.00 Wita, Justinus menghubungi kepala Puskesmas Mansalong menanyakan apakah bisa melayani orang sakit atau tidak ternyata Puskesmas Mansalong bisa melayani, dan dia juga menjelaskan riwayat sakit Ananias tidak pernah bepergian kemana-mana dan tidak pernah kontak dengan orang luar, dia berharap agar tidak ada kesulitan.

Baca Juga :  Bupati Laura Salurkan Bantuan Sembako ke Masyarakat Kurang Mampu

Hal ini dia lakukan agar tidak terlanjur turun dari hulu dan ditakutkan tidak mendapatkan pelayanan kesehatan, karena situasi dan kondisi pandemi saat sekarang ini.

Perlu diketahui perjalanan Ananias ke Puskesmas Binter didampingi oleh bidan Magret dengan membawa peralatan seadanya. Sesampai di Puskesmas Binter para medis melakukan pengecekan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan langsung memberi Rapid Test terhadap Ananias, beberapa jam kemudian menerima hasil dan dinyatakan reaktif, dan sekrang dirujuk RSUD Respen Malinau, sambil menunggu hasil test Swab.

“Saya menerangkan bahwa Ananias tidak ada riwayat perjalanan keluar daerah. Inilah salah satu kesulitan kami masyarakat perbatasan apabila mengalami sakit keras, harus membutuhkan waktu berjam jam sampai ke Puskesmas terdekat,” ujar Justinus.

Baca Juga :  Selama Januari-Maret, 46 Pekerja Migran Indonesia Kabur dari Malaysia lewat Krayan  

Justinus juga menjelaskan, pada saat melaksanakan Musrenbang tahun 2020, dia sempat meminta agar Puskesmas dibangun di Kecamatan Lumbis Hulu, karena urusan urgen, namun dijelaskan salah satu perwakilan dari Dinas Kesehatan bahwa agak susah dibangun Puskesmas disini karena ada syarat-syarat tertentu harus terpenuhi, tentang penyiapan tenaga medisnya seperti seorang dokter, perawat.

“Pada saat itu saya menanyakan apa saja persyaratannya kalau dibangun Puskesmas, diantaranya, yaitu harus banyak warga yang sakit keras baru boleh dibangun Puskesmas di Lumbis Hulu, mungkin data ini yang ditunggu baru mendapatkan pembangunan sebuah Puskesmas dan dokter. Saya tidak bermaksud menyingung siapapun disini tapi saya ingin pelayanan Kesehatan ini merata karena Lumbis Hulu masuk dalam daerah 3T Terpencil, Terisolir dan Terbelakang, padahal kami ini merupakan Teras depan NKRI yang harus ada perhatian khusus,” pungkasnya. (*)

Reporter: Darmawan
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *