Bangun Jalan di Perbatasan, Butuh Rp 2 Hingga 3 Triliun

TANJUNG SELOR – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Satuan Kerja Jalan Perbatasan Kaltara, tahun ini kembali melakukan pembangunan jalan di perbatasan. Hal ini untuk melanjutkan pembangunan yang sudah berjalan sebelumnya, agar daerah terisolir dapat tersambung.

“Jadi 33 kilometer sudah beraspal dari Malinau ke arah Semamu, lalu dari Long Midang ke Long Bawan sudah ada 10 kilometer. Totalnya 43 kilometer sudah aspal, sementara yang lain progresnya sekarang ada tanah dan agregat,” ungkap Yudhi Gusriansyah Kepala Satker Jalan Perbatasan kepada benuanta.co.id.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1567 votes

Hanya saja, dalam perjalanannya tidak berjalan mulus. Makanya dilakukan target khusus berupa penurunan grid atau cut and fill Gunung Jembolon yang telah dikerjakan oleh Adhi Karya. Kemudian dilakukan pelelangan lagi ada 2 kegiatan yaitu penurunan Gunung Seluhut.

Baca Juga :  Dua OPD Pemprov Kaltara Paling Produktif Tahun Ini

“Dari sepanjang jalan itu ada sungai yang harus dibuatkan jembatan, lalu ada grid yang tinggi harus diturunkan. Jadi harus bertahap, makanya harus tembus dulu baru ada aspal di perkampungan, kita membangun dari ujung ke ujung,” jelasnya.

Kata dia untuk target jalan itu bisa digunakan jika hambatan dari Gunung Jembolon dan Gunung Seluhut sudah turun. Di mana penurunannya variasi ada 30 sampai 40 meter setiap gunung.

Baca Juga :  Baznas Kaltara Siapkan 18 Ton Beras untuk Mustahik

“Hanya saja bertahap kita ada MYC tahun ini dari Seluhut, jadi penurunan grid saja dulu ini, setelah itu peningkatan lapisan permukaannya dari agregat baru aspal. Sehingga untuk proyek ini membutuhkan biaya dan kesabaran,” ucapnya.

Untuk anggaran yang digunakan dari masa ke masa, Yudhi Gusriansyah mengakui belum tahu angka pasti. Pasalnya sempat peralihan dari Kaltim hingga Kaltara. “Namun tahun akhir ini untuk MYC sekitar Rp 400 miliar yang akan datang,” sebutnya.

Sedangkan estimasi kebutuhan anggaran yang dibutuhkan, kata dia sesuai standar Bina Marga itu mencapai Rp 2 hingga 3 triliun. “Tapi yang sekarang itu untuk 2 gunung ini hanya Rp 600 miliar yang layak. Sebenarnya sudah bisa dilewati, kita hanya mengurangi tingkat kesulitan, mudahan 3 tahun kedepan kesulitan itu sudah berkurang,” paparnya.

Baca Juga :  Safari Ramadan, Wakil Gubernur Yansen TP Sambut Baik Kedatangan Pangdam VI/Mulawarman

Selain itu ada prioritas yang akan dibangun di perbatasan yakni jalan akses Malinau ke perbatasan. Ada juga pembangunan jalan paralel perbatasan dari Long Boh, Metulang, Long Nawan, Long Kemuat dan Langap hingga Malinau.

“Ini panjangnya sekitar 600 kilometer, ini juga bertahap ada 10 kilometer ada 15 kilometer,” pungkasnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi
Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *