Bermain di Dermaga, Balita Diduga Jatuh dan Tenggelam di Sungai Sekatak

TANJUNG SELOR – Seorang balita dikabarkan tenggelam di Sungai Sekatak, RT 1 Desa Tenggiling, Kecamatan Sekatak, Kamis 11 Februari 2021, sekira pukul 16.00 Wita. Atas kejadian tersebut kepolisian bersama warga melakukan pencarian dengan melakukan penyisiran sungai.

“Kejadiannya sekitar jam 4 sore di Sungai Sekatak atau di Dermaga Desa Tenggiling,” ungkap Kapolres Bulungan AKBP Teguh Triwantoro melalui Kapolsek Sekatak IPTU Mahmud kepada benuanta.co.id, Kamis 11 Februari 2021.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1956 votes

Dia mengatakan, balita yang tenggelam di sungai ini atas nama Muhammad Abi, usia 4 tahun. Saat itu Muhammad Abi tengah asyik bermain bersama kakaknya, Muhammad Abdi 5,5 tahun di dermaga. Hanya saja saat pulang ke rumah, adiknya tidak lagi bersamanya. “Keterangan ibu korban atas nama Basma, sempat menanyakan anaknya yang kakak, di mana adikmu? Lalu dijawab di sana,” ucapnya.

Baca Juga :  Jelang Pilkada, Kabinda Kaltara Beberkan Potensi Besar Hoaks

Setelah mendapatkan keterangan anak tertuanya, Basma (38) kemudian beranjak dari rumahnya di Desa Ujang, Sekatak untuk mencari keberadaan anaknya di rumah-rumah warga lainnya. Karena tidak menemukan Muhammad Abi, Basma lalu bertanya kembali ke Muhammad Abdi di mana keberadaan adiknya.

“Ibu korban bertanya kembali kepada anaknya Muh. Abdi, di mana Adikmu? Dan di jawab anaknya “Di sana” dengan menunjuk dermaga Tenggiling RT 1 atau Sungai Sekatak,” jelasnya.

Baca Juga :  Alat Tangkap Mini Trawl, DKP Kaltara: Sesuaikan Zona Penangkapan

Kemudian ibu korban memberitahu tetangganya bahwa anaknya jatuh di sungai dan meminta tolong kepada untuk melakukan pencarian, dimulai dari dermaga hingga sepanjang sungai Sekatak. “Anaknya saat hilang menggunakan baju warna merah bertuliskan Doraemon dan celana merah,” sebut Mahmud.

Mahmud mengatakan, pada pukul 17.00  Wita warga sekitar, Kapolsek dan anggota Polsek serta anggota Koramil melakukan pencarian di sekitar dermaga sampai pukul 19.20 Wita, namun korban belum ditemukan. “Jadi saksi Muh. Abdi ini belum lancar berbicara sehingga pada saat ibunya bertanya hanya menggunakan kode tangan sambil menunjuk ke arah dermaga,” bebernya.

Baca Juga :  Jelang Pilkada, Kabinda Kaltara Beberkan Potensi Besar Hoaks

Saat pencarian korban, situasi Sungai Sekatak dalam kondisi banjir atau meluap, sehingga menyulitkan pencarian. (*)

Reporter: Heri Muliadi
Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *