TANJUNG SELOR – Januari 2021 lalu BNPB Bulungan telah memetakan daerah rawan bencana banjir. Lalu pada Februari kembali memetakan daerah rawan terjadinya gerakan tanah atau longsoran. Di Provinsi Kaltara, semua kabupaten kota berpotensi terjadi gerakan tanah. Salah satunya di Kabupaten Bulungan, potensi gerakan tanahnya dalam skala menengah.
“Jadi gerakan tanah itu terjadi di Gunung Seriang sampai Bayangkara dan Peso Hilir, itu yang riskan karena transportasi sudah ramai,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bulungan Fatokah kepada benuanta.co.id, Senin 8 Februari 2021.
Kata dia itu yang harus diwaspadai oleh masyarakat. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
“Kemudian riskan itu simpangan Kilometer 4 Tanjung Selor menuju Tanah Kuning. Lalu di Desa Salimbatu menuju Silva Rahayu khususnya jalan kabupaten, kalau jalan provinsi otomatis dari batas Berau menuju KTT,” sebutnya.
Selama pantauannya, kejadian longsor sudah ada di wilayah Baratan atau Gunung Seriang Kecamatan Tanjung Selor. Lalu di Desa Tanah Kuning Kecamatan Tanjung Palas Timur dan Desa Tengkapak Kecamatan Tanjung Selor.
“Terakhir di Kecamatan Sekatak, karena jalur airnya kecil. Lokasinya kebanyakan di pinggir jalan, tidak ada di kawasan pemukiman,” ucapnya.
Untuk potensi longsoran di Bulungan, pihaknya memantau masih kondisi sedang atau menengah. BPBD pun rutin memberikan sosialisasi terkait waspada daerah rawan bencana.
“Setiap hari kami patroli memberikan imbauan agar waspada,” pungkasnya.(*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor : M. Yanudin