TARAKAN – Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kota Tarakan meminta travel keberangkatan haji dan umrah secara getol berkoordinasi kepada calon jemaah terkait perubahan keberangkatan selama pandemi termasuk soal biaya, Jumat (05/02/2021).
Kemenag Tarakan beberkan pihaknya telah mengawasi usaha travel keberangkatan haji dan umrah selama pandemi.
“Kami telah monitoring ke travel-travel November 2020 kemarin. Sebagai pengawas, kami telah himbau agar berikan informasi jelas kepada calon jemaah. Seperti berangkat umrah di masa pandemi itu biayanya lebih tinggi dibanding sebelumnya”, ungkap Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kota Tarakan kepada Benuanta.co.id.
H. Muhammad Aslam mengatakan saat sambangi beberapa travel, pihaknya menyebut awalnya biaya 24-26 juta kini menjadi 40-45 juta.
Kemudian, ketika tiba di Arab Saudi jemaah umrah hanya mengikuti satu kali umrah. Tak seperti dulu dapat mengikuti 10 kali umrah.
“Jadi setelah umrah, lanjut isolasi di hotel, belum lagi tes Swab, ya semakin tinggi biayanya”.
Semua ini untuk keamanan umrah di tengah pandemi, karena di Arab Saudi cukup tinggi penularan Covid-19.
Sampai saat ini terdapat 649 calon jemaah umrah yang tertunda berangkat. Sedangkan, haji telah berjumlah sekitar 4000 dan yang mendaftar sekarang akan berangkat 32 tahun mendatang.
“Pasti pemerintah mempertimbangkan perlindungan, pembinaan dan keselamatan jemaah umrah dan haji. Apabila situasi mulai membaik dan Arab Saudi telah mengizinkan, ya pasti akan berangkat juga”, tegasnya saat dijumpai di Kantor Kemenag Tarakan.
“Kita masih menunggu arahan dari Kemenag RI kapan bisa dilanjutkan keberangkatan haji dan umrah. Prihatin juga kepada mereka, tapi kita harus terus berdoa dan bersabar semoga ada jalan yang baik sehingga calon jemaah bisa berangkat dengan selamat”, tutup Aslam.(*)
Reporter : Kristianto Triwibowo
Editor: Ramli