Awal 2021, Kaltara Mengalami Deflasi -0,58 Persen

TARAKAN – Provinsi Kaltara berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, yaitu negara Sabah dan Sarawak. Meskipun terbilang provinsi baru, Kaltara mempunyai potensi dari segi ekonomi.

Memasuki triwulan I 2020, sejak awal Januari hingga 23 Maret 2020, Pemprov Kaltara telah menerima pendapatan dari sektor pajak sebesar Rp 79,6 Miliar atau 16,5 persen dari target tahun ini sebesar Rp 480 M lebih.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2067 votes

“Kota Tarakan mengalami deflasi besar -0,85 persen mont of mont (mtm) sedangkan Kota Tanjung Selor mengalami inflasi sebesar 0,49 persen (mtm). Dengan kondisi tersebut, Kalimantan Utara pada Januari  2021 tercatat mengalami deflasi sebesar -0,58 persen (mtm).” terang Press Release BI Kaltara, Senin (01/02/2021).

Penurunan Inflasi ini didorong oleh adanya penurunan komoditas angkutan udara di tengah adanya tekanan pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Berdasarkan perkembangan tersebut, inflasi tahunan Provinsi Kaltara pada periode Januari 2021 sebesar 0,72 persen year on year (yoy) atau berada di bawah kisaran sasaran inflasi 3,0 persen atau 1persen (yoy). Rendahnya inflasi Provinsi Kaltara pada bulan Januari 2021 bersumber dari rendahnya tekanan kelompok transportasi di tengah adanya tekanan kelompok lain.

Baca Juga :  Arus Balik Pelabuhan Malundung Berakhir 23 April

Kelompok transportasi tercatat deflasi sebesar -9,78 persen. Sementara itu, kelompok lainnya yaitu makanan, minuman, dan tembakau serta perumahan, listrik, air dan bahan bakar mengalami inflasi masing-masing sebesar 1,76 persen (mtm) dan 0,21 persen (mtm). Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau pada bulan Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 1,76 persen (mtm).

Lima komoditas yang memberikan andil inflasi bulanan (mtm) antara lain cabai rawit 0,22 persen, sawi hijau 0,09 persen, bayam 0,09 persen kangkung 0,08 persen dan wortel 0,06 persen. Sementara itu, komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan (mtm) terbesar yaitu bawang merah -0,05 persen, daging ayam ras -0,04 persen dan ikan bandeng -0,02 persen.

Baca Juga :  Lawan Hoaks, Gubernur: Teliti Menyerap Informasi

“Di sisi lain, dari kelompok makanan, minuman dan tembakau, khususnya cabai rawit mengalami kenaikan dipengaruhi terbatasnya pasokan akibat curah hujan yang tinggi di berbagai wilayah sentra penghasil cabai di tengah permintaan masyarakat yang relatif meningkat di periode awal tahun 2021. Secara tahunan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi sebesar 1,94 persen (yoy),” tulisnya.

Sementara itu, kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Lainnya pada bulan Januari 2021 tercatat sedikit mengalami peningkatan. Secara tahunan, kelompok tersebut mencatat inflasi sebesar 1,02 persen (yoy).

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Lainnya pada bulan Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi adalah Bahan bakar rumah tangga yang memberikan andil inflasi 0,01 persen (mtm) sehubungan dengan meningkatnya terbatasnya pasokan bahan bakar rumah tangga.

Baca Juga :  Cuaca Panas Terik di Kaltara, Ini Penjelasan BMKG

Rendahnya tekanan inflasi Kaltara pada bulan Januari 2021 utamanya disebabkan rendahnya tekanan pada kelompok transportasi, khususnya tarif angkutan udara. Penurunan tarif terjadi pada bulan Januari disebabkan rendahnya demand yang disebabkan banyaknya dokumen yang harus dilengkapi ketika masyarakat akan bepergian menggunakan angkutan udara.

Terakhir, lebih lanjut diberlakukannya PSBB kembali di beberapa daerah juga menjadi penyebab dari banyaknya masyarakat yang membatalkan rencana untuk melakuka perjalan pada awal tahun 2021. Ke depan, inflasi akan tetap dijaga sehingga berada pada sasaran inflasi 2021, yaitu 3,0 atau 1 persen.

Untuk itu, koordinasi antara Pemerintah, Bank Indonesia dan lembaga terkait yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus diperkuat dalam menghadapi sejumlah risiko yang dapat mendorong kenaikan harga.(*)

 

Reporter: Reza Munandar

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *