DPRD Minta Jalan Meranti Disempurnakan Agar Tidak Menghambat Masyarakat

TANJUNG SELOR – Penutupan Jembatan Jelarai bakal dilakukan pada 30 Januari 2021. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah akses warga dari ibukota Kaltara terhambat. Untuk itu, semua pihak telah duduk bersama mengambil keputusan, yakni menggunakan jalan alternatif.

“Sudah saya baca dari media bahwa ada rencana Dirlantas Polda akan melakukan penutupan jembatan Jelarai dan pengalihan menuju Jalan Meranti,” ungkap Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris kepada benuanta.co.id.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2018 votes

Dia menilai langkah Polda Kaltara bersama Kementerian PUPR sudah tepat, terlebih jika dampak baik yang bisa dirasakan masyarakat. Karena perbaikan jembatan itu juga untuk melancarkan akses transportasi dari ibukota menuju ke daerah lain, begitu juga sebaliknya.

Baca Juga :  BMKG Perkirakan Potensi Hujan Lebat Terjadi di Beberapa Wilayah di Kaltara

“Harapan kita kalau itu baik untuk masyarakat supaya melancarkan transportasi kedepan bagi Kaltara ataupun Kabupaten Bulungan, kita sambut baik,” jelasnya.

Hanya saja perlu menjadi perhatian semua pihak, jalur alternatif yang ditunjuk yakni Jalan Meranti belum sepenuhnya siap. Sehingga dirinya meminta agar jalan tersebut ditingkatkan lagi, karena tidak hanya moda transportasi umum yang melintas, tapi juga kendaraan alat berat.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Bulungan Gelar Sosialisasi Manfaat Program Sektor Jasa Konstruksi

“Jalan Meranti ini ‘kan belum terlalu ready atau belum terlalu siap, harapan kita agar ini tetap berjalan jangan sampai transportasi di Kaltara terputus. Untuk itu PUPR atau pihak terkait bertanggungjawab atas hal itu,” ucapnya.

Norhayati tidak menginginkan dengan pengalihan jalan ini masyarakat terabaikan, salah satunya macet karena kondisi jalan saat hujan itu licin. Karena Jalan Meranti ini masih jalan baru dibuka, terlebih banyak lalu lalang truk sehingga jalannya masih ada lubang.

“Jalannya kan belum sempurna, maka kita minta disempurnakan. Jangan sampai timbul kecelakaan di situ, jadi harus ada penjagaan ketat,” paparnya.

Baca Juga :  Aksi Sosial Bantu Warga Terdampak Kebakaran

Dirinya menginisiasi agar dibuatkan lagi alternatif lain, seperti kejadian tahun 2014 silam jembatan Jelarai juga pernah diperbaiki, akses masyarakat saat itu menggunakan perahu tambangan. Jika hanya mengandalkan Jalan Meranti akan menghambat masyarakat yang akan berobat ke rumah sakit karena harus berputar jauh.

“Justru baik lagi jika ada tambangan seperti dulu, itu menghidupkan ekonomi masyarakat seperti angkutan umum dan perahu tambangan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi
Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *