NUNUKAN – Banjir yang merendam 8 desa di Kecamatan Sembakung, sebanyak 661 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa mencapai 2.752 orang yang terdampak banjir.
Dari 661 KK itu, ada sebanyak 553 rumah termasuk pasilitas publik yang terendam oleh banjir, badan jalan, bahkan ada 110 hektare sawah yang siap untu panen juga ikut terendam banjir di kecamatan Sembakung, seperti Desa Atap.
Melihat hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, Masniadi mengatakan, sebelum banjir besar pihaknya telah monitor di lapangan melalui koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sembakung, bahwa air pada waktu itu belum surut-surut, berdasarkan monitor di lapangan dengan banjir yang cukup lama surut kebanyakan warga setempat gagal panen hasil sawah meraka.
“Kami dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan jika memang dibutuhkan untuk ketahanan pangan, khusus beras dikirim ke Sembakung, kami siap sesuai permintaan,” kata Masniadi kepada benuanta.co.id, Rabu (20/1/2021).
Lanjut dia, bantuan seperti itu akan terkoordinir dengan satu pintu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, apakah nantinya itu adalah tanggap darurat atau seperti apa nantinya. Perlu diketahui bahwa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan itu memang memiliki cadangan pangan, jika memang di butuhkan, pihaknya akan berikan. “Saat ini cadangan ketahanan pangan kita tersisa sebanyak 2 ton beras,” jelasnya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan jangan terlalu panik, karena langkah-langkah pemerintah itu ada, dan juga selalu monitor yang akan mengambil langkah kongkrit dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli
